Iran Tegaskan Akan Merespons "Tekanan Maksimum" dengan "Perlawanan Maksimum"

5 days ago 8

Selasa, 19 November 2024 - 00:42 WIB

Moskow, VIVA - Iran terbuka untuk berunding dengan pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, namun tidak akan mengalah di bawah kampanye "tekanan maksimum", kata asisten Menteri Luar Negeri Iran urusan politik Majid Takht Ravanchi pada Senin.

Iran "mendukung negosiasi" namun akan merespons tekanan maksimum dengan 'perlawanan maksimum,' ujar diplomat senior tersebut seperti dikutip surat kabar Financial Times

Taktik tekanan maksimum Trump disebut ditujukan untuk menekan Iran menandatangani kesepakatan nuklir baru pengganti Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Trump, menurut laporan Financial Times, berencana untuk mencapai tujuan tersebut secara khusus dengan mengadang pendapatan Iran dari minyak.

VIVA Militer: Rudal balistik jarak pendek Fath-360 militer Iran

Pada 2015, Iran menandatangani JCPOA bersama China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, serta Uni Eropa, dengan menyetujui untuk memperkecil program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Setelah itu pada 2018, Trump pada masa pertama pemerintahannya menarik AS keluar dari kesepakatan tersebut dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari gerakan untuk memberikan tekanan maksimum. (ant)

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Kecaman Keras saat Kabinet Donald Trump Diisi Orang Kristen-Yahudi yang Pro Israel

Satu minggu setelah Trump memenangkan pemilihan presiden 2024 dengan telak, hampir semua nominasi kabinetnya memiliki sejarah yang sangat pro-Israel.

img_title

VIVA.co.id

19 November 2024

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |