Surabaya, VIVA – Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanyakan langsung ke Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sampang Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Sukmono soal kasus pembacokan yang menewaskan saksi paslon cabup-cawabup nomor urut 02 di Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Cek tadi terakhir, dari Kapolres [Sampang] menyampaikan ada tiga yang sudah diamankan dan saya kira dari Polres Sampang diback up oleh Polda akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas," kata Kapolri usai mengecek kesiapan pengamanan pilkada di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Selasa, 19 November 2024.
Jenderal Listyo menyampaikan pesan khusus dan berharap agar peristiwa penyerangan berlatar belakang politik di Sampang tidak terulang lagi, termasuk di daerah lain di Jawa Timur. Karena pada dasarnya, lanjut dia, paslon dan pendukung yang berkompetisi adalah saudara.
"Proses Pilkada sebentar lagi akan berjalan tolong [kasus Sampang] ini menjadi peristiwa yang tidak terulang lagi. Karena yang bertanding, yang berhadapan, yang menjadi pasangan calon ini sebenarnya adalah dari teman-teman kita saudara-saudara kita sahabat-sahabat kita," ujar Listyo.
Viral Aksi Pembacokan Sekelompok Orang di Sampang Gegara Beda Pilihan Politik
Photo :
- X @bacottetangga__
Sebelumnya, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap semua yang terlibat dalam insiden berdarah tersebut. Apalagi, aksi kekerasan itu menimbulkan korban jiwa. Semua pelaku akan diburu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada tiga terduga penyerangan dan pembacokan di Ketapang, Sampang, yang sudah ditangkap. "Sudah tiga [terduga pembacokan Sampang] yang diamankan," katanya kepada VIVA.
Diberitakan Sebelumnya, aksi penyerangan dengan senjata tajam jenis celurit terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada Minggu, 17 November 2024. Penyerangan itu terjadi sesaat setelah silaturrahim oleh paslon cabup-cawabup Sampang nomor urut 02 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz ke tokoh desa setempat.
Video peristiwa penyerangan itu viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya sejak Minggu sore kemarin. Potongan video menggambarkan lebih dari tiga pria memegang celurit dalam posisi siap menyerang. Bahkan, ada satu pria memegang dua celurit. Di dekat mereka, banyak pria lain bersarung berjaga-jaga akan datangnya serangan.
Alun-alun Kabupaten Sampang (Dok. Istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Peristiwa itu terlihat terjadi di halaman luas yang dikelilingi rumah-rumah. Video direkam warga dari dalam dan teras rumah. Dari video, terdengar suara perempuan menangis, meminta anggota keluarganya tidak ikut-ikutan. "Jhek roknorok (Jangan ikut-ikutan)," pinta perempuan itu.
Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya. Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong. Dilaporkan, 1 orang tewas dalam insiden tersebut.
Untuk diketahui, Pilkada Sampang diikuti oleh dua paslon. Yakni paslon Cabup-Cawabup nomor urut 01 KH Muhammad bin Mu'afi-H Abdullah Hidayat (Manjat) dan paslon cabup-cawabup nomor urut 02 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Halaman Selanjutnya
Diberitakan Sebelumnya, aksi penyerangan dengan senjata tajam jenis celurit terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada Minggu, 17 November 2024. Penyerangan itu terjadi sesaat setelah silaturrahim oleh paslon cabup-cawabup Sampang nomor urut 02 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz ke tokoh desa setempat.