Sumatera Utara, VIVA - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution dinilai banyak meninggalkan kegagalan dalam pembangunan, yang belum selesai saat menjadi Wali Kota Medan. Kini, masyarakat Kota Medan harus merasakan kegagalan kepemimpinan Bobby tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Aswan Jaya. Ia mengatakan Sumatera Utara tidak butuh dengan Gubernur yang modal dari mertuanya, yakni mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Sumut tidak butuh Gubernur yang hanya bermodalkan gagah-gagahan, dengan mengandalkan kekuasaan mertua. Itu masa lalu yang harus segera ditinggalkan rakyat Sumut," kata Aswan melalui keterangannya yang diterima VIVA pada Minggu, 10 November 2024.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya.(instagram)
Photo :
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Aswan mencatat selama kepemimpinan Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan, pembangunan di Kota Medan banyak dilakukan dengan kontribusi kekuasaan yang diberikan mertuanya.
"5 tahun diberikan kekuasaan di Kota Medan saat mertua berkuasa. Tapi tidak mampu melakukan apapun yang luar biasa, hanya meninggalkan kegagalan demi kegagalan yang luar biasa," ucap Aswan.
Aswan mengungkit janji program kerja Bobby Nasution saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota, yang akan menyelesaikan banjir di Kota Medan. Belum lagi selesai, sudah beranjak ingin berkuasa di Sumatera Utara.
"Saat mencalonkan jadi Wali Kota, banjir masih sedengkulnya. Tapi saat berkuasa di Medan, banjir malah sepinggangnya. Rencana pembangunan menciptakan Medan seperti kota metropolitan, malah gagal total seperti kegagalan paket lampu pocong, pembangunan Stadion Teladan belum juga kelar. Janji, 'jangan pilih saya lagi kalau (Stadion) Teladan tidak selesai'. Dan memang tidak selesai," jelas Aswan.
Aswan mengkritik di bawah kepemimpinan Bobby Nasution, jalan-jalan raya di Kota Medan pun macet luar biasa, juga menyisakan banyak lobang-lobang dan drainase yang tidak tertutup rapi, sungguh membahayakan pengguna jalan.
"Saatnya rakyat Sumut meninggalkannya, karena modal gagah-gagahannya sudah tidak lagi tampak, ketua tak berkuasa lagi. Jadi, apa yang harus diharapkan darinya lagi dengan prestasi yang rendah saat menjadi Wali Kota," ujar Aswan.
Aswan mengatakan Sumatera Utara memerlukan sosok pemimpin yang tahu bekerja, bukan mengandalkan mertua meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Rakyat Sumut butuh ayah Edy-Hasan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang punya keteguhan hati, membangun Sumut bermartabat," kata Aswan.
Halaman Selanjutnya
"Saat mencalonkan jadi Wali Kota, banjir masih sedengkulnya. Tapi saat berkuasa di Medan, banjir malah sepinggangnya. Rencana pembangunan menciptakan Medan seperti kota metropolitan, malah gagal total seperti kegagalan paket lampu pocong, pembangunan Stadion Teladan belum juga kelar. Janji, 'jangan pilih saya lagi kalau (Stadion) Teladan tidak selesai'. Dan memang tidak selesai," jelas Aswan.