Jakarta, VIVA - Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan, menyatakan bahwa pilihannya untuk mendukung Pramono Anung sebagai Gubernur Jakarta bukan coba-coba. Ia mendukung Pramono karena kenal dengan politisi PDIP asal Kediri Jawa Timur itu, dan telah bekerja bersama selama 30 tahun.
Anies menilai, Pramono yang berpasangan dengan cawagub Rano Karno, sebagai sosok yang tegas dan stabil serta bisa mempersatukan berbagai elemen masyarakat. Selain itu, Pramono juga dinilai bisa mengayomi rakyat Jakarta.
Mantan Gubernur Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan.
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
"Kita paham Jakarta membutuhkan gubernur yang tegas tapi stabil, tenang. Dan itu kombinasi yang dibutuhkan. Gubernur yang ungkapannya mempersatukan. Bisa berkomunikasi dengan semua, seluruh kalangan sehingga dia mengayomi semua. Nah itulah yang saya lihat ada di Mas Pram (Pramono Anung)," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 22 November 2024
Anies juga bersyukur, karena dalam program 100 hari pertamanya, Pramono akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendasar yang dialami warga Jakarta. Dengan begitu masyarakat kelas bawah Jakarta akan kembali lagi merasakan menjadi perhatian dan prioritas utama.
"Saya senang Mas Pram sudah mengindentifikasi hal-hal yang urgent, hal-hal yang penting yang harus diprioritaskan dan itu yang membuat saya bersyukur," tutur Anies.
Ia menambahkan, bahwa untuk membangun Jakarta dibutuhkan kolaborasi dengan sejumlah pihak. Ia pun menyambut baik komitmen Pramono Anung untuk berkolaborasi dengan Jakarta Plus.
"Jakarta kota kolaborasi dan Jakarta Plus kembali dikembalikan Insya Allah itu menjadi simbol bahwa ini kota yang modern, yang maju," kata dia.
Ia pun berharap, Pramono dapat memenangkan Pilkada Jakarta yang dihelat pada 27 November 2024 nanti, dan menjadi Gubernur Jakarta hingga lima tahun ke depan.
"Mudah-mudahan tanggal 27 nanti kita akan melihat hasil Mas Pram menjadi gubernur terpilih. Insya Allah," pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
"Jakarta kota kolaborasi dan Jakarta Plus kembali dikembalikan Insya Allah itu menjadi simbol bahwa ini kota yang modern, yang maju," kata dia.