Polisi Dalami Dugaan Pencabulan di Pesantren Jakarta Timur, Satu Pelaku Masih Diburu

7 hours ago 1

Jumat, 17 Januari 2025 - 13:18 WIB

Jakarta, VIVA - Polres Metro Jakarta Timur telah meningkatkan status penyelidikan kasus dugaan pencabulan santri di salah satu pesantren di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, ke tahap penyidikan.

“Itu sudah di tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, dikutip pada Jumat, 17 Januari 2025.

Ilustrasi Pencabulan anak

Menurut dia, penyidik telah mengidentifikasi dalam kasus ini ada dua terduga pelaku di antaranya guru pesantren yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. Sedangkan, kata dia, satu pelaku lagi pemilik pesantren inisial KH masih dalam pengejaran polisi.

“Pelakunya ada dua. Pemilik pesantren ini menghilang, jadi sedang dalam pengejaran kami. Satu tersangka yakni guru sudah kami tahan,” jelas Nicolas.

Kata dia, sementara ada lima korban yang teridentifikasi dalam kasus ini. Berdasarkan laporan yang diterima, tiga korban terkait dengan satu tersangka, dan dua korban lainnya terkait dengan tersangka yang masih buron. Total ada dua laporan polisi yang diterima Polres Metro Jakarta Timur.

“Korbannya ada lima orang. Tiga korban dari satu tersangka, dan dua korban dari tersangka lainnya. Jadi total ada dua laporan polisi,” ungkapnya.

Meski sudah menetapkan satu tersangka dan menahan pelaku, Nicolas belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait modus dan kronologi dugaan tindakan pencabulan tersebut. Hal ini karena penyelidikan dan pengejaran terhadap pemilik pesantren masih berlangsung.

Sebelumnya, warga Kampung Tipar, Duren Sawit, turut berperan dalam pengungkapan kasus ini. Salah satu pelaku, yaitu KH, pemilik pesantren, sempat ditangkap oleh warga sebelum diserahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.

Salah seorang warga setempat, Rudi (49), menceritakan situasi yang terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025 malam. Menurutnya, warga mulai mencurigai aksi pencabulan setelah menerima laporan dari salah satu santri.

“Saya baru pulang kerja, tiba-tiba sudah ramai. Warga di Kampung Tipar ramai bilang ada pencabulan. Pemilik pesantren berinisial KH langsung ditangkap warga. Empat orang korban juga diamankan,” tutur Rudi.

Rudi menjelaskan bahwa laporan salah satu santri menjadi pemicu warga untuk bertindak. Setelah KH diamankan, polisi segera membawa pelaku dan para korban untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Polres Metro Jakarta Timur saat ini terus mengumpulkan bukti dan menggali informasi dari para korban untuk mendalami motif dan modus operandi para pelaku. Di samping itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan melaporkan segala bentuk dugaan tindakan kekerasan atau pelecehan yang terjadi di lingkungan mereka.

Halaman Selanjutnya

Meski sudah menetapkan satu tersangka dan menahan pelaku, Nicolas belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait modus dan kronologi dugaan tindakan pencabulan tersebut. Hal ini karena penyelidikan dan pengejaran terhadap pemilik pesantren masih berlangsung.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |