Putus Kuliah, Jualan Mie, Jadi Triliuner: Kisah Inspiratif di Balik Kesuksesan Marugame Udon

1 week ago 3

VIVA – Di Indonesia, banyak anak muda merasa terbebani oleh ekspektasi sosial dan keluarga yang mengharuskan mereka menempuh pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan kantoran. Dalam pandangan umum, kuliah dianggap jalan utama menuju kesuksesan

Gagal mendapatkan gelar sarjana seringkali dilihat sebagai kegagalan besar, dan hal ini dapat membuat mereka merasa kehilangan arah. Ironisnya, saat gagal dalam pendidikan formal, anak muda sering kali sulit menemukan inspirasi atau informasi tentang peluang usaha yang menjanjikan sebagai alternatif karier.


Ketakutan akan masa depan yang suram menjadi penghalang utama bagi anak muda yang merasa terjebak dalam kegagalan pendidikan. Stigma negatif terhadap orang-orang yang putus kuliah atau tidak menyelesaikan pendidikan tinggi justru semakin menguatkan rasa putus asa. Akibatnya, mereka enggan mengejar passion atau mencoba peluang bisnis baru karena takut dicap gagal.


Kisah Awata ini membuktikan bahwa kesuksesan bisa dicapai dengan passion, kerja keras, dan kreativitas. Lewat artikel ini, pembaca diharapkan terinspirasi untuk berani mengambil risiko, mengejar minat mereka, dan membangun bisnis yang sukses.

Awal Perjalanan Takaya Awata: Putus Kuliah dan Memulai Bisnis Kuliner

Takaya Awata memulai perjalanannya di dunia bisnis dengan langkah yang mungkin tidak konvensional bagi sebagian orang. Berawal sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Kobe, Jepang, Awata justru memutuskan untuk keluar dari perkuliahan demi mengejar impian besarnya dalam berwirausaha.

Pada tahun 1985, Awata mendirikan restoran ayam panggang bernama Toridoll. Restoran ini menghadirkan hidangan Jepang dengan sentuhan tradisional yang unik, dan usaha pertamanya ini menjadi awal yang memberinya pengalaman berharga dalam mengelola bisnis makanan.

Dalam membangun Toridoll, Awata tidak hanya belajar tentang pengelolaan bisnis, tetapi juga tentang selera pasar. Kegigihan Awata menghadapi berbagai tantangan, dari mulai merintis usaha hingga menghadapi persaingan, menjadi modal utama dalam perjalanan panjangnya menuju sukses.

Inspirasi dari Kampung Halaman: Lahirnya Marugame Udon

Pada suatu waktu, Awata pulang ke kampung halaman ayahnya di Kanagawa, Jepang, yang terkenal dengan mie udon khasnya. Di sinilah Awata mendapat inspirasi baru untuk menciptakan hidangan yang bisa membawa kenangan kampung halamannya ke pelanggan. 

Berangkat dari inspirasi tersebut, ia mendirikan kedai udon yang kemudian diberi nama Marugame Udon. Berbeda dari restoran ayam panggangnya, Marugame Udon menawarkan konsep baru yang unik, penyajian udon yang dibuat segar langsung di hadapan pelanggan. 

Selain itu, Marugame Udon menghadirkan suasana dan kualitas yang menonjolkan cita rasa Jepang otentik yang khas. Hidangan sederhana namun kaya rasa ini dengan cepat menarik perhatian publik Jepang, terutama bagi mereka yang mencari hidangan otentik yang terjangkau.

Ekspansi Global: Marugame Udon Mendunia

Takaya Awata memiliki visi besar untuk Marugame Udon, dan setelah sukses besar di Jepang, ia mulai melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri. Tahun 2011 menjadi tonggak sejarah ketika Toridoll membuka restoran Marugame Udon pertamanya di Hawaii. Sukses di Amerika Serikat, Awata kemudian memperluas bisnisnya ke berbagai negara lain, termasuk Tiongkok, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Inggris.

Pada tahun 2021, pembukaan restoran Marugame Udon pertama di London mendapat sorotan besar, menandai kehadiran bisnis kuliner Jepang ini di pasar global. Yang menarik, Marugame Udon menyesuaikan rasa dan menu dengan selera lokal di setiap negara yang dimasukinya.

Di Tiongkok, mereka menyediakan kaldu berbahan dasar tomat, sementara di Indonesia, Marugame menambahkan topping cabai yang disukai masyarakat Indonesia. Dengan fleksibilitas ini, Marugame Udon berhasil meraih hati pelanggan di berbagai negara, sekaligus mempertahankan identitasnya sebagai restoran Jepang.

Rahasia di Balik Kesuksesan Marugame Udon

Ada beberapa faktor kunci yang mendukung keberhasilan Marugame Udon di tingkat global:

  1. Konsistensi dalam Kualitas dan Pelayanan: Marugame Udon memastikan bahwa setiap cabangnya tetap menjaga kualitas rasa dan pelayanan yang sama baiknya, dimanapun lokasinya berada. Ini penting untuk membangun reputasi yang solid dan kepercayaan pelanggan.

  2. Adaptasi dengan Selera Lokal: Kesuksesan Marugame tidak lepas dari kemampuannya beradaptasi dengan selera lokal di setiap negara. Strategi ini memperlihatkan fleksibilitas dan pemahaman Marugame terhadap pasar global.

  3. Filosofi Pelayanan yang Kuat: Takaya Awata menanamkan filosofi "melayani selera lokal" di setiap cabang Marugame. Filosofi ini menekankan pentingnya memberikan pengalaman makan yang bukan hanya memuaskan dari segi rasa, tetapi juga dari segi pelayanan.

Dengan kombinasi kualitas, fleksibilitas, dan filosofi ini, Marugame Udon kini menjadi salah satu brand makanan Jepang yang paling sukses di dunia. Bisnis ini bahkan menjadikan Awata sebagai salah satu triliuner, dengan aset sekitar USD 704 juta (Rp 10,7 triliun) dilansir dari laman instagram finpland.id. yaitu akun instagram komunitas keuangan.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Kesuksesan Takaya Awata dan Marugame Udon memberikan beberapa pelajaran penting bagi anak muda yang tertarik untuk memulai usaha:

  • Passion dan Ketekunan adalah Kunci: Awata menunjukkan bahwa memiliki passion yang kuat dan ketekunan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha.

  • Kemampuan Beradaptasi dengan Perubahan: Keberhasilan Marugame di berbagai negara memperlihatkan betapa pentingnya kemampuan untuk beradaptasi dengan selera dan budaya setempat.

  • Inovasi dan Kreativitas: Dalam bisnis kuliner, inovasi dan kreativitas sangat diperlukan agar produk yang ditawarkan tetap menarik bagi pelanggan.

Kisah ini menginspirasi kita semua, terutama generasi muda, untuk berani mengejar mimpi dan tidak terjebak dalam batasan-batasan sosial yang ada. Dengan strategi pemasaran yang kuat, Marugame Udon kini menjadi ikon makanan Jepang yang mendunia.

Awata tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga membuka peluang dan menginspirasi banyak orang. Dengan tekad, kerja keras, dan keinginan untuk memberikan yang terbaik, setiap orang memiliki peluang untuk meraih kesuksesan. Jadi, bagi kamu yang sedang galau soal masa depan atau merasa putus asa karena gagal di pendidikan formal, ingatlah bahwa sukses bisa datang dari berbagai jalan.

Halaman Selanjutnya

Dalam membangun Toridoll, Awata tidak hanya belajar tentang pengelolaan bisnis, tetapi juga tentang selera pasar. Kegigihan Awata menghadapi berbagai tantangan, dari mulai merintis usaha hingga menghadapi persaingan, menjadi modal utama dalam perjalanan panjangnya menuju sukses.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |