Jakarta, VIVA – Pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex mencerminkan hantaman internal maupun eksternal ke sektor manufaktur nasional, utamanya industri tekstil dan garmen, memang benar-benar nyata dan fatal. Hal itu diungkapkan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Agus Herta Sumarto. Bahkan, menurutnya pemain di industri tekstil dengan kapasitas sebesar Sritex, merupakan raja terakhir yang mampu bertahan hingga akhirnya dinyatakan pailit di tengah badai tersebut. "Sritex ini menjadi yang terakhir (bangkrut) karena dia sebagai The King of The Textile Company kan," kata Agus saat dihubungi VIVA, Kamis, 24 Oktober 2024. Dia menjelaskan, kualitas produk tekstil Indonesia harus diakui sudah sangat kalah jauh dalam hal daya saing, dibandingkan dengan produksian dari industri-industri serupa asal China. "Sehingga ketika produk-produk Tiongkok itu masuk ke Indonesia, ya otomatis masyarakat banyak yang membeli produk-produk dari luar dibandingkan dari dalam negeri," ujarnya. Dengan kalah saingnya produksian tekstil Indonesia di pasar global, hal itu kemudian berdampak pada beralihnya para vendor ke negara-negara dengan hasil produksi tekstil yang lebih unggul. Sehingga, para pemain lokal seperti Sritex pun harus rela kehilangan pasarnya, baik secara retail maupun secara wholesale. Hal itulah yang secara khusus diakui oleh Agus, turut memperparah kondisi kinerja keuangan Sritex hingga akhirnya harus dinyatakan pailit oleh pengadilan. Ketika ditanya apakah kalah saingnya produk tekstil asal Indonesia termasuk milik Sritex adalah akibat dari tidak adanya inovasi, Agus pun tak menyangkal hal tersebut. Terlebih, kondisi itu masih ditambah lagi dengan kesamaan line produksi dengan industri serupa asal China, sehingga menghasilkan produk sejenis namun dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang jauh lebih baik dari produksian asal RI. Tak cukup sampai di situ, lanjut Agus, banjirnya barang-barang impor bermerek juga turut menggerus pasar tekstil para pemain lokal di dalam negeri yang sebelumnya sudah sangat kecil. Hal itulah yang menurutnya juga turut berkontribusi pada hancurnya industri tekstil di Tanah Air, karena masyarakat banyak yang beralih ke barang branded meskipun dalam kondisi bekas (second). "Itu yang kemudian menghancurkan industri tekstil kita, karena banyak masyarakat yang sekarang memilih barang branded tapi second. Nah itu yang kemudian beralih behavior masyarakatnya. Ini semakin menekan bukan hanya Sritex, tapi industri tekstil nasional secara keseluruhan," ujarnya. Halaman Selanjutnya Sehingga, para pemain lokal seperti Sritex pun harus rela kehilangan pasarnya, baik secara retail maupun secara wholesale. Hal itulah yang secara khusus diakui oleh Agus, turut memperparah kondisi kinerja keuangan Sritex hingga akhirnya harus dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
PT Lintas Marga Sedaya alias Astra Tol Cipali, bakal melakukan penyesuaian tarif untuk Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) dalam waktu dekat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengikuti kegiatan pembekalan menteri Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Punya harta hingga ribuan triliun rupiah, Warren Buffett ternyata menerapkan kebiasaan hemat ini, lho! Apa saja sih?
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmen untuk selalu menyediakan fasilitas-fasilitas unggulan di moda LRT Jabodebek.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya, ia gelontorkan Rp722,6 triliun di RAPBN 2025
Terpopuler
Kiwing untuk besok. Ingin mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp400 ribu hari ini, Kamis 24 Oktober 2024? Anda bisa klaim dengan cara ini!
Seluruh Menteri dan wakil Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto Kamis, 24 November 2024 akan bertolak ke Magelang untuk mengikuti pembekalan.
Emiten tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan, pesan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet perdana di Istana Negara.
Selengkapnya Partner
Pakaian adat Kota Langsa mencerminkan identitas dan sejarah Aceh. Pelestariannya melalui festival dan pendidikan menjadi upaya penting agar warisan ini tetap hidup di era
Diduga bagi-bagi uang Rp50 ribu, istri Cabup Serang nomor urut 01, Nanang Supriatna, dilaporkan ke Bawaslu Kabupaten Serang, pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Ingin memiliki smartphone berkualitas dengan harga terjangkau? Vivo hadir dengan 5 pilihan HP terbaik di bawah 1 juta rupiah di tahun 2024. Dengan desain yang stylish da
Selengkapnya Isu Terkini
PT Sri Rejeki Isman atau Sritex