Jambi, VIVA – Ratusan massa pendukung dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bungo, Jambi, terlibat keributan di luar forum debat kandidat kedua yang berlangsung di Aula Samagi Hotel, Bungo.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, membenarkan insiden tersebut dan mengatakan bahwa keributan antara pendukung Paslon 01 dan Paslon 02 terjadi di luar ruangan debat. Meski demikian, kericuhan tersebut dapat segera diredakan berkat upaya pengamanan gabungan dari pihak kepolisian dan TNI.
"Benar, ada keributan antara massa pendukung Paslon 01 dan Paslon 02 yang terjadi di luar acara debat. Namun, situasi dapat segera terkendali setelah tim gabungan dari TNI dan Polri melakukan pendekatan kepada para pendukung," ujarnya, Senin (18/11/2024).
Paslon 01, Dedy Putra dan wakilnya Ustadz Dayat, serta Paslon 02, Jumiwan Aguza dan Maidani, tidak terganggu oleh kericuhan tersebut. Debat berjalan lancar hingga akhirnya massa pendukung dibubarkan oleh TNI, Polres Bungo, dan Brimob.
"Kericuhan ini berawal dari saling ejek antar massa pendukung kedua paslon di luar acara. Tim gabungan langsung bertindak untuk membubarkan kerumunan guna mencegah adanya korban jiwa," tambah Kapolres.
Menurut Kapolres, sebelum debat dimulai, pihak keamanan telah menghimbau agar massa tidak memasuki area debat. Namun, massa dari kedua paslon tetap berusaha masuk ke dalam lokasi, memaksa pihak keamanan untuk mengarahkan mereka menjauh dari acara.
Ilustrasi pilkada serentak 2024
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
"Awalnya, kedua kubu sepakat untuk tidak membawa massa ke dalam forum debat, namun mereka memaksa untuk berada di lokasi acara. Kami kemudian mengarahkan mereka untuk menjauh dari ruang debat," jelasnya.
Ketegangan meningkat saat debat berlangsung, dengan saling ejek antara pendukung kedua paslon yang akhirnya memicu keributan. "Massa dari kedua paslon saling menghina, yang akhirnya memicu kerusuhan di luar forum," ujar Kapolres.
Sementara itu, anggota KPU Bungo, Jamiin Nopri, yang membidangi sosialisasi pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat, dan SDM, mengonfirmasi insiden tersebut. Namun, ia menjelaskan bahwa kericuhan terjadi di luar area pelaksanaan debat, tepatnya pada Sabtu malam (16/11/2024), dan KPU tidak mengetahui secara rinci tentang kejadian tersebut.
"Benar, ada keributan, tapi itu terjadi di luar area tempat pelaksanaan debat. Kami di KPU tidak tahu persis kejadian yang terjadi karena insiden tersebut berada di luar ruang acara," katanya.
Halaman Selanjutnya
"Awalnya, kedua kubu sepakat untuk tidak membawa massa ke dalam forum debat, namun mereka memaksa untuk berada di lokasi acara. Kami kemudian mengarahkan mereka untuk menjauh dari ruang debat," jelasnya.