Serangan Balik Ridwan Kamil ke Mas Pram, Ahok-PDIP Kena Getahnya

6 days ago 8

Jakarta, VIVA – Debat terakhir tiga pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta 2024 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam, 17 November 2024, berlangsung seru. 

Ketiga pasangan calon saling beradu gagasan -- bahkan saling serang dalam tema yang diangkat dalam debat pamungkas seputar "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim".

Salah satu yang menarik perhatian adalah mengenai rivalitas paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono dengan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno Si Doel. 

Dua paslon itu mulai panas saat sesi tanya-jawab, dimana paslon saling melontarkan pertanyaan kepada paslon lainnya dan kemudian menanggapi. 

Urgensi Pindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara

Pramono Anung, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Cagub nomor urut 3 Pramono Anung atau Mas Pram mempertanyakan urgensi dari pernyataan calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil ingin memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara, padahal Ibu Kotanya sudah pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menanggapi pertanyaan Mas Pram, Ridwan Kamil mengakui keinginannya untuk memindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara berawal dari sebuah imajinasi seperti halnya IKN.

Menurutnya, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, maka harus dibenahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota.
 
Lantas kenapa Jakarta Utara? Kang Emil menyebut Jakarta Utara punya akses yang bagus, Ancol bahkan punya lahan 200 hektar untuk siap dibangun pusat bisnis baru, perkantoran Pemprov Jakarta dan BUMD
 
"Sehingga, lahan-lahan yang ada di kota bisa difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global, yang menjadi ciri pergaulan internasional. Jadi, IKN adalah imajinasi dan wacana ini juga adalah imajinasi," katanya.

Mas Pram sendiri tak ingin mendebat imajinasi Ridwan Kamil untuk memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara. Baginya, semenjak Jakarta tak lagi jadi Ibu Kota otomatis banyak gedung pemerintahan yang kosong dan pindah ke IKN. 

"Saya tidak ingin mendebat hal itu, tetapi dengan banyaknya gedung-gedung yang akan ditinggalkan di Jakarta Pusat apakah itu (pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara) masih diperlukan," ujarnya.

Giliran Ridwan Kamil yang bertanya ke Pramono Anung-Rano Karno tentang koefisien dan efektivitas bangunan milik pemerintah untuk dijadikan hunian bagi warga seperti yang dipaparkan Mas Pram.

"Kami akan gunakan lahan Pemprov DKI dan BUMD untuk jadi tempat hunian. Kantor kecamatan,kelurahan, desa, menjadi hunian ke atas," kata Pramono  

Ridwan Kamil, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Pramono mencontohkan, di kawasan Blok S Jakarta Selatan, ada satu sekolah dengan luas 1,1 Hektare. Di mana bisa dimanfaatkan untuk hunian hingga coworking space.

Menanggapi hal itu, Cagub Ridwan Kamil menegaskan bahwa aset dan lahan yang dimiliki Pemprov DKI tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hunian warga.  Namun yang tepat adalah atau rumah tinggal warga bisa dimanfaatkan dan dibuat hingga 3 sampai 5 lantai untuk dibuat hunian baru.

Fraksi PDIP, kata dia, juga pernah menolak usulan dari Gubernur Anies Baswedan yang ingin membangun hunian hingga empat lantai. Dari situ RK mempertanyakan konsistensi PDIP dan Mas Pram sebagai kadernya.

"Yang kedua, fraksi PDIP, Mas Pram, di tahun 2022 pernah menolak ide Pak Anies untuk membuat rumah menjadi 4 lantai dengan alasan katanya bikin beban Jakarta, dengan alasan katanya persiapan Pilpres. Jadi ideologinya ke mana dalam merespons masalah ini?" katanya lagi.

Pramono menanggapi santai pertanyaan RK. Baginya, tak masalah dirinya berbeda dengan sikap PDIP terkait ide Anies. "Memang nggak apa-apa ada perbedaan," jawab Pramono.

Pramono menambahkan dirinya sudah berdiskusi secara langsung dengan Anies. Ia berjanji gagasan Anies akan ia lanjutkan bila menang Pilkada Jakarta.

"Gagasan ide mas Anies akan saya lanjutkan walaupun fraksi saya berbeda," terangnya.

"Untuk itu bagi saya nggak apa-apa (berbeda dengan fraksi). Inilah yang akan kita bangun untuk Jakarta apa yang baik, kami lanjutkan baik dari mas Anies, baik dari Pak Ahok, bang Foke dan Pak Sutiyoso, saya berkomitmen untuk membangun itu," ungkapnya

Ahok Tukang Gusur

Ridwan Kamil juga menyinggung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling banyak melakukan penggusuran di kota ini. 

"Gubernur yang paling banyak menggusur itu datangnya dari partainya Mas Pram. Pak Ahok itu menggusur 113 kasus. Menurut JJ Rizal, gubernur paling brutal menggusur adalah Pak Ahok dari partai Mas Pram dan Bang Doel (PDI Perjuangan)," kata Ridwan Kamil

Pramono pun tidak menanggapi soal penggusuran yang dilakukan Ahok, namun dia menegaskan tidak akan melakukan penggusuran dalam proses penataan kota.

"Malam ini saya didampingi Ahoker dan Anak Abah. Saya akan gabungkan. Saya komitmen bangun Jakarta memanusiakan orang yang perlu pertolongan. Saya tidak akan menggusur, pemberdayaan. Itu yang dibutuhkan warga Jakarta,” ujarnya

Diketahui, Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).  

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, maka harus dibenahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota. Lantas kenapa Jakarta Utara? Kang Emil menyebut Jakarta Utara punya akses yang bagus, Ancol bahkan punya lahan 200 hektar untuk siap dibangun pusat bisnis baru, perkantoran Pemprov Jakarta dan BUMD "Sehingga, lahan-lahan yang ada di kota bisa difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global, yang menjadi ciri pergaulan internasional. Jadi, IKN adalah imajinasi dan wacana ini juga adalah imajinasi," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |