Jakarta, VIVA – Tanggal 12 November setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai hari ayah nasional. Hari Ayah lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di tahun 2014 lalu.
Sama seperti ibu, ayah memiliki peran yang cukup besar dalam tumbuh kembang seorang anak. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Namun seiring dengan berjalannya waktu peran ayah dalam pengasuhan anak sendiri cukup minim atau bahkan tidak ada baik secara fisik maupun psikologis, atau dikenal dengan istilah fatherless.
Ilustrasi Ayah dan Anak
Photo :
- minoru89.wordpress.com
Masih banyak anggapan di masyarakat Tanah Air bahwa ayah hanya berperan sebagai pemberi nafkah.
Sementara, ibu memiliki peran besar dalam pengasuhan hingga pembentukan karakter anak. Padahal hal tersebut merupakan pemahaman yang salah.
Spesialis Kesehatan Jiwa, dokter Elvine Gunawan, Sp.KJ mengungkap apa yang terjadi pada anak jika tidak mendapat perhatian ayah termasuk pelukan hangat untuk anak.
Dalam unggahannya di akun instagram resminya, dr Elvine menyebut peran pengasuhan ayah terhadap anak itu berdampak pada kondisi psikologis anak.
Dari ayahlah anak-anak akan mendapatkan pemahaman gender yang baik, dari ayah juga anak-anak akan memiliki konsep bagaimana memperlakukan lawan jenisnya dengan baik.
“Kalian tau yang bisa membuat anak-anak kita itu punya pemahaman gender yang baik, punya konsep bagaimana memperlakukan lawan jenis dengan baik itu harus diajarin sama bapak-bapak bukan sama ibunya,” ungkap dokter Elvine Gunawan.
“Jadi kalau parents (orang tuanya) fatherless ya wajar kenapa mereka jatuh terus dalam toxic relationship,” jelasnya.
Dokter Elvine juga mengungkap jangan heran jika ketika dewasa, anak-anak khususnya anak perempuan akan merasa lebih senang dipeluk oleh orang lain ketimbang ayahnya.
Sebab anak-anak tidak pernah merasakan hangatnya pelukan orang tua. Tidak hanya itu saja, dampak paling buruknya anak-anakterutama anak perempuan bisa berlebihan dalam hubungan pacaran.
“Nanti bapaknya pulang ditoel untuk meluk anaknya yang perempuan, jadi jangan dipeluk sama ya maksudnya yang madesu gitu ya masa depan suram serasa dipeluk sama prince charming karena enggak pernah ngerasain pelukan bapaknya kayak apa,” ujar dokter Elvine.
“Jangan nanti tahunya anaknya pacaran udah heboh baru kenapa anak ini lu salah didik, yang disalahin emak-emak lagi padahal bapaknya enggak pernah ngajarin bagaimana rasanya mencintai seorang anak anak perempuan,” imbuhnya.
Tak hanya anak perempuan saja, anak laki-laki yang tak pernah mendapatkan pelukan hangat dari sang ayah juga bisa ber-impact pada kehidupan berumah tangganya di masa depan.
“Termasuk yang laki-laki jadi kalau misalnya bapaknya dingin kayak kulkas ya dia akan gitu juga ke pasangan hidupnya gitu juga nanti ke anaknya gitu. Jadi hati-hati ya bapak-bapak, sudah harus mulai ramah terhadap anak-anak,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Dalam unggahannya di akun instagram resminya, dr Elvine menyebut peran pengasuhan ayah terhadap anak itu berdampak pada kondisi psikologis anak.