Jakarta, VIVA – Mantan Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas angkat bicara terkait semakin banyaknya pemain naturalisasi di Skuad Garuda asuhan pelatih, Shin Tae-yong.
Menjelang digelarnya laga lanjutan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI tercatat telah me-naturalisasi sebanyak 15 pemain keturunan untuk Timnas Indonesia, yakni:
Maarten Paes, Mees Hilgers, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Sandy Walsh, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Eliano Reijnders, Thom Haye, Ivar Jenner, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen dan Kevin Diks.
Timnas Indonesia (Twitter PSSI)
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Evan Dimas mengaku tidak masalah dengan program naturalisasi yang makin gencar dilakukan PSSI. Namun, pria 29 tahun itu berharap PSSI juga memperhatikan pemain usia muda.
“Saya nggak condong ke naturalisasi, saya juga nggak condong ke pemain lokal. Naturalisasi nggak apa-apa dengan catatan dia benar-benar menjiwai, hatinya harus benar-benar Indonesia jangan sampai naturalisasi hanya untuk main-main, rasa bangga untuk membela Indonesia harus ada,” ujar Evan.
“Selain itu, pemain muda kita juga harus diperhatikan, dalam artian jangan sampai kita fokus di Timnas, pemain muda kita kurang diperhatikan,” sambungnya dilihat melalui YouTube ZetH TV, Selasa 12 November 2024.
Menurut Evan, jika ingin sepakbola Indonesia maju maka pembinaan usia muda harus benar-benar diperhatikan. Dia menyebut, tidak ada yang instan dalam sepakbola.
“Kalau kita mau instan nggak bisa, karena apa, karena usia muda itu harus dilatih gimana caranya bermain bola yang benar, passing yang benar, jangan usia muda hanya dituntut untuk menang, tapi mereka nggak tahu cara main bola yang benar,” kata dia.
Pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas
Photo :
- ANTARA/Wahyu Putro A
Terakhir, Evan mengajak seluruh pecinta sepakbola untuk mendukung Timnas Indonesia tanpa membanding-bandingkan pemain naturalisasi dan pemain lokal.
“Ayo kita dukung Timnas kita, kita jangan berpihak satu sisi, dengan catatan semua harus menjiwai, semua harus merasa bangga bermain dengan lambang garuda di dada,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Menurut Evan, jika ingin sepakbola Indonesia maju maka pembinaan usia muda harus benar-benar diperhatikan. Dia menyebut, tidak ada yang instan dalam sepakbola.