Jakarta, VIVA – Di era digital saat ini, berbagai jenis lowongan pekerjaan semakin mudah diakses secara online, terutama posisi freelance yang menjanjikan fleksibilitas dan penghasilan tambahan. Namun, kemudahan ini juga membuka peluang bagi pelaku penipuan untuk memanfaatkan kebutuhan masyarakat akan pekerjaan.
Kini, modus penipuan lowongan kerja semakin beragam, dari penawaran pekerjaan mudah hingga komisi besar yang tampak menggiurkan. Penting untuk waspada dan cermat dalam menyaring informasi pekerjaan agar terhindar dari jebakan penipuan yang merugikan. Dilansir dari laman Seabank, simak cara menghindari dan mengenali ciri-ciri penipuan lowongan kerja freelance berikut ini!
Cara Menghindari Modus Penipuan Lowongan Freelance
Ilustrasi Freelance
Photo :
- pexels.com/Pixabay
1. Abaikan Penawaran dari Sumber yang Tidak Dikenal
Jika Anda menerima pesan mengenai lowongan pekerjaan yang tidak pernah Anda lamar, dari kontak atau akun yang tidak dikenal, lebih baik abaikan saja. Jangan tergoda untuk merespon atau memberikan informasi pribadi. Penawaran pekerjaan yang muncul tiba-tiba tanpa jelas asal-usulnya sering kali merupakan jebakan.
2. Lakukan Verifikasi dengan Teliti
Sebelum menerima tawaran, pastikan untuk memeriksa detail informasi yang diberikan. Tanyakan tentang sistem kerja, detail perusahaan, metode pembayaran, serta siapa yang bertanggung jawab. Anda juga bisa mencari informasi lebih lanjut di internet untuk memastikan kebenaran kontak, email, atau akun media sosial perusahaan tersebut.
3. Jangan Pernah Transfer Uang di Awal
Lowongan pekerjaan yang sah tidak akan meminta kandidat untuk mengirimkan uang, apalagi sebagai syarat awal. Jika ada permintaan untuk mentransfer uang deposit atau biaya lain dengan dalih sebagai "jaminan", itu adalah tanda bahwa Anda berhadapan dengan penipuan.
Ciri-ciri Modus Penipuan Lowongan Freelance dengan Komisi Tinggi
Ilustrasi Mengatur Keuangan
Photo :
- pexels.com/Karolina Kaboompics
Menawarkan Imbalan Besar dengan Pekerjaan Mudah
Para pelaku penipuan biasanya menawarkan pekerjaan yang sangat mudah, seperti memberi like atau komentar di media sosial, dengan komisi yang menggiurkan. Mereka menggunakan tawaran pekerjaan sederhana ini untuk menarik calon korban yang ingin mendapatkan uang dengan usaha minim.
Mengundang ke Grup Chat Khusus
Setelah Anda menunjukkan minat, biasanya pelaku akan meminta Anda untuk bergabung di grup chat, seperti di Telegram. Di dalam grup tersebut, ada banyak akun yang sebenarnya dikelola oleh sindikat penipuan, bukan calon pekerja lain. Diskusi dalam grup biasanya seputar tips pekerjaan dan pembayaran komisi, seolah-olah semuanya berjalan lancar.
Janji Komisi Cepat untuk Membangun Kepercayaan
Di tahap awal, komisi diberikan dengan cepat setelah korban menyelesaikan tugas sederhana, seperti mengirimkan screenshot sebagai bukti. Ini dilakukan untuk membuat korban merasa bahwa pekerjaan ini nyata dan terus mengikuti arahan mereka.
Meminta Uang Deposit untuk Tugas Tambahan
Ketika korban mulai percaya, penipu akan menawarkan tugas tambahan dengan komisi lebih besar. Namun, mereka meminta korban untuk mengirimkan uang deposit terlebih dahulu sebagai "jaminan". Setelah uang dikirim, biasanya tugas tambahan tidak pernah diberikan atau pembayaran terus ditunda.
Komisi Mulai Dihentikan dan Pelaku Menghilang
Pada awalnya, komisi mungkin diberikan secara lancar. Namun, setelah beberapa tugas, pelaku akan mulai menunda pembayaran dengan berbagai alasan. Ketika korban mulai curiga, pelaku biasanya akan memblokir kontak atau mengeluarkan korban dari grup, lalu menghilang begitu saja.
Halaman Selanjutnya
3. Jangan Pernah Transfer Uang di Awal