Jakarta, VIVA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali meraih kontrak baru senilai Rp 215 miliar, untuk proyek pembangunan gedung kantor Gubernur Provinsi Papua Selatan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko mengatakan, pihaknya akan membangun gedung kantor tiga lantai di kawasan seluas 116 ribu meter per segi (m2), dengan luas tapak bangunannya sebesar 3.055 m2.
"Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pusat pemerintahan Papua Selatan dengan kapasitas sekitar 624 orang. Maka akan terdiri dari ruang perkantoran, ruang penunjang, serta ruang fasilitas layanan," kata Ari dalam keterangannya, Jumat, 20 Desember 2024.
Dengan waktu pelaksanaan proyek selama 360 hari kalender, Ari menegaskan bahwa Waskita Karya akan menyelesaikan pengerjaan gedung itu secara tepat waktu.
Gedung Waskita Karya [dok. Humas PT Waskita Karya Tbk (Persero)]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Sebagai BUMN Konstruksi yang sudah berpengalaman hampir 64 tahun mengerjakan berbagai proyek termasuk di bidang gedung, terdapat beberapa gedung ikonik yang merupakan hasil karya Waskita Karya seperti misalnya Plaza Mandiri dan Tower BNI 46.
Ari menambahkan, konsep desain fasad Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan terinspirasi dari Musamus atau rumah semut terbuat dari tanah, mahakarya alam Merauke yang merupakan sarang hewan sejenis rayap. Tinggi Musamus bisa mencapai lima meter dan diameter lebih dari dua meter.
Kemudian untuk lanskap bangunannya, Waskita mengusung konsep 'Sinergi', yakni Sustainable (Berkelanjutan), Inclusive (Inklusif), Natural (Alami), Engaging (Menarik), Resilient (Tangguh), Green (Hijau), serta Inspiring (Menginspirasi).
Karenanya, Perseroan akan menggunakan vegetasi yang mampu memperbaiki ekosistem pasca-pembangunan, membangun jalur pedestrian bersifat publik, menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh publik, juga menerapkan kearifan lokal pada perancangan lanskap.
Salah satu proyek PT Waskita Karya Tbk.
Photo :
- Rizki AR/ VIVAnews
Ari menjelaskan, pada ruang terbuka kantor akan diterapkan dua konsep penghijauan, yaitu Hutan Konservasi Alami dan Hutan Produksi. Cara ini sebagai upaya mengembalikan kondisi alami dan mempercepat penghijauan area terbuka kantor.
"Khusus Hutan Produksi akan direncanakan sebagai landscape as economy. Jadi selain berfungsi penghijauan lahan, area ini dapat menghasilkan panen yang dapat diubah menjadi pendapatan tambahan bagi pengguna," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian untuk lanskap bangunannya, Waskita mengusung konsep 'Sinergi', yakni Sustainable (Berkelanjutan), Inclusive (Inklusif), Natural (Alami), Engaging (Menarik), Resilient (Tangguh), Green (Hijau), serta Inspiring (Menginspirasi).