Jakarta, VIVA – Musim hujan sering membawa berbagai tantangan kesehatan, terutama akibat kondisi lingkungan yang lembap dan basah. Genangan air yang muncul setelah hujan deras dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Selain itu, kualitas air yang tercemar akibat banjir dapat memicu penyebaran penyakit seperti diare, leptospirosis, dan infeksi kulit. Udara yang lembap juga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti flu, bronkitis, hingga pneumonia yang kini semakin marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada jaringan di satu atau kedua paru-paru. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Di musim hujan, virus dan bakteri lebih mudah menyebar dan berkembang biak akibat suhu udara yang lembap dan lingkungan yang tidak dijaga kebersihannya. Selain pneumonia, penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti asma, juga lebih mudah kambuh.
"Betul, perubahan cuaca menjadi musim hujan memang membuat berbagai macam virus bakteri banyak berkembang biak sehingga otomatis bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan ya, termasuk pneumonia menjadi lebih tinggi. Termasuk penyakit paru lainnya ya, asma bisa sering kambuh. Penyakit paru lainnya juga bisa lebih sering kambuh," kata Dr. Desilia Atikawati, Sp. P.K.R., FAPSR, Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Puri Indah, dalam wawancara media eksklusif secara daring pada Senin, 25 November 2024.
Meskipun cara pencegahan pneumonia pada musim hujan dan musim panas tidak berbeda jauh, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan lebih ketat selama musim hujan.
Pertama, sangat penting untuk lebih rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan virus yang dapat masuk ke tubuh melalui tangan. Selain itu, penggunaan masker juga perlu diperhatikan, terutama karena banyak orang yang daya tahan tubuhnya menurun selama musim hujan, sehingga lebih rentan sakit. Masker dapat melindungi diri dari paparan penyakit yang bisa ditularkan oleh orang lain, terutama di tempat umum.
"Cara pencegahannya sama saja. Kebiasaan-kebiasaan melakukan cuci tangan, pakai hand sanitizer, menggunakan masker, sebaiknya lebih diperketat terutama di musim hujan," ujar Dr. Desi.
Untuk mencegah kondisi pneumonia semakin memburuk bagi orang yang sudah terpapar, disarankan untuk lebih banyak beristirahat di rumah daripada bepergian. Bagi orang yang sehat, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit juga sangat penting untuk mengurangi risiko tertular penyakit.
"Kalau ada yang sakit, istirahat. Pakai masker. Yang sehat juga jaga jarak dengan yang sakit," tambah Dr. Desi.
Tandanya Mirip, Ini yang Membedakan Batuk TBC dan Pneumonia
Pneumonia salah satu penyakit infeksi yang terjadi pada jaringan paru- paru. Gejalanya khas seperti batuk dan demam sering kali disalahartikan sebagai tanda TBC.
VIVA.co.id
26 November 2024