Bandung, VIVA – Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menggandeng para kiai, ustaz, dan pimpinan pondok pesantren, pada akhir-akhir pelaksanaan Operasi Patuh Lodaya.
Mereka diikut sertakan dalam program 'polantas menyapa'. Program ini sejatinya telah berlangsung selama pelaksanaan Operasi Patuh Lodaya sejak beberapa hari lalu yang bertujuan membangun komunikasi humanis antara polantas dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas.
Namun, yang menjadi perhatian adalah pendekatan yang dilakukan pada akhir pekan ini. Alih-alih sekadar membagikan brosur atau melakukan edukasi di jalan raya, para personel Polantas menyambangi para kiai, ustaz, dan pimpinan pondok pesantren di berbagai wilayah.
"Kami menitipkan doa kepada para ulama dan tokoh agama. Berbagai upaya preemtif, preventif, dan represif telah kami lakukan. Tapi kami percaya, dukungan spiritual melalui doa juga penting agar kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) tetap kondusif," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Ajun Komisaris Besar Polisi Endang Tri Purwanto, Minggu, 27 Juli 2025.
Endang menjelaskan, Jawa Barat memiliki banyak ulama karismatik dan pondok pesantren besar yang menjadi panutan umat. Karena itu, diharapkan pesan-pesan keselamatan berlalu lintas juga dapat disampaikan melalui mimbar agama, kepada santri maupun jemaah secara luas.
Respons positif pun datang dari para tokoh agama yang dikunjungi. Salah satunya, pimpinan Pondok Pesantren Al Musri Cianjur, KH Ariful Khalik Jaelani, yang mengaku terkesan dengan pendekatan humanis yang dilakukan Polantas.
Senada dengan itu, Ustad Agus Aliyudin dari Ponpes Hidayatul Mubtadi’in, Purwakarta, juga menyambut baik inisiatif tersebut. Dengan pendekatan yang merangkul tokoh agama, Polantas berharap kesadaran berlalu lintas bisa semakin tertanam dalam kehidupan masyarakat.
Upaya Korlantas Tekan Angka Kecelakaan Berbuah Hasil, Jumlah Kejadian dan Korban Menurun
Data perbandingan semester pertama tahun 2025 (Januari–Juni) dengan periode yang sama pada tahun 2024 menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan.
VIVA.co.id
19 Juli 2025