Bukan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mauro Zijlstra Dinaturalisasi PSSI untuk...

4 hours ago 12

Sabtu, 5 Juli 2025 - 13:00 WIB

VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa proses naturalisasi Mauro Zijlstra diprioritaskan untuk memperkuat Timnas U-23 Indonesia. 

Meski begitu, striker muda keturunan Indonesia-Belanda itu juga berpotensi menjadi pelapis Ole Romeny di tim senior.

Nama Mauro Zijlstra mencuat setelah Erick mengumumkan bahwa pemain FC Volendam tersebut tengah diproses perpindahan kewarganegaraannya. 

Pemuda kelahiran Zaandam, Belanda, 9 November 2004 itu sejak lama disebut-sebut sebagai kandidat naturalisasi, namun baru kali ini PSSI resmi mengambil langkah konkret.

“Mauro kami persiapkan memang untuk Kejuaraan U-23 nanti di bulan September,” kata Erick Thohir kepada awak media, Jumat 4 Juli 2025. “Tetapi tidak menutup kemungkinan juga sebagai pelapis untuk Ole Romeny di posisi striker.”

Timnas U-23 Indonesia memiliki agenda padat tahun ini. Skuad asuhan Gerald Vanenburg akan tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September, serta bersaing di SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand pada November.

Meski begitu, peluang Zijlstra menembus tim senior tetap terbuka, terlebih dengan masih kurangnya opsi tajam di lini depan Garuda. Erick Thohir menegaskan bahwa sektor penyerang menjadi perhatian khusus PSSI.

“Yang kami tahu memang salah satu kekurangan tim nasional adalah di sektor depan. Itulah kenapa waktu itu kami berjibaku membawa Ole,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Jika Zijlstra menunjukkan adaptasi dan performa yang menjanjikan di level U-23, peluang promosi ke tim senior dinilai bukan hal mustahil.

“Untuk Mauro, kita lihat di usia muda dulu. Kalau memang dia ternyata bisa beradaptasi, bukan tidak mungkin dia juga naik ke tingkat senior,” kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa proses naturalisasi Zijlstra saat ini sudah berada di tangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Jika lolos tahapan tersebut, berkas akan dilanjutkan ke Kementerian Hukum dan HAM, kemudian diajukan ke Presiden RI untuk mendapatkan persetujuan sebelum dibawa ke DPR RI.

“Ya mudah-mudahan prosesnya bisa didukung. Pak Menpora positif, DPR positif, Bapak Presiden positif. Ini bagian dari persiapan masa depan,” jelas Erick. “Sekarang di Kemenpora, masih diproses. Kami harapkan suratnya bisa keluar minggu depan.

Halaman Selanjutnya

“Yang kami tahu memang salah satu kekurangan tim nasional adalah di sektor depan. Itulah kenapa waktu itu kami berjibaku membawa Ole,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |