Australia Didesak Putuskan Hubungan Dagang-Diplomatik dengan Israel akibat Genosida di Gaza

4 hours ago 1

Jumat, 24 Januari 2025 - 07:54 WIB

Ankara, VIVA - Kelompok hak asasi manusia (HAM) di Australia mendesak pemerintah Perdana Menteri Antony Albanese untuk menekan Israel agar menghentikan genosida dan apartheid yang terus berlangsung terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Dalam pernyataan yang dirilis Kamis, 23 Januari 2025, Australia Palestine Advocacy Network (APAN) meminta Canberra untuk menghentikan "seluruh" hubungan dagang dan diplomatik dengan Israel karena Israel terus melakukan kekerasan di Gaza serta di Tepi Barat meski ada gencatan senjata.

Pasukan Israel telah membunuh 10 orang dan melukai puluhan lainnya dalam invasi militer brutal di Jenin dengan menggunakan helikopter Apache serta melakukan kekerasan secara sewenang-wenang.

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Pemukim Israel, yang dilindungi oleh pasukan keamanan Israel, membakar rumah, kendaraan, dan bisnis milik warga Palestina di seluruh Tepi Barat, serta meneror komunitas dalam kampanye terkoordinasi yang disebut sebagai "pembersihan etnis," tambah pernyataan tersebut.

“Serangan dan penahanan ini terjadi setelah pelanggaran gencatan senjata baru oleh Israel, hanya 24 jam setelah gencatan senjata itu diberlakukan," tulis pernyataan kelompok HAM itu.

"Dalam insiden itu, penembak jitu Israel membunuh seorang anak Palestina di Rafah dan menembak seorang warga Palestina lainnya yang mencoba mendekati anak tersebut,” lanjut pernyataan itu.

APAN mendesak pemerintah Australia untuk menerapkan sanksi terhadap pejabat dan entitas Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.

Arsip - Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina, 11 Juli 2024.

Photo :

  • ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama

Canberra juga diminta bergabung dalam upaya internasional untuk menuntut Israel secara hukum atas tindakan genosida dan apartheid, serta mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk "keadilan, pembebasan, dan kesetaraan."

“Pemerintah Australia tidak bisa lagi mengabaikan tanggung jawabnya berdasarkan hukum internasional. Australia harus segera mengakhiri dukungannya terhadap kejahatan perang Israel,” lanjut pernyataan itu.

Ketegangan semakin meningkat di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat, akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 47.000 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 110.700 orang terluka.

Di Tepi Barat, sedikitnya 870 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (ant)

Halaman Selanjutnya

APAN mendesak pemerintah Australia untuk menerapkan sanksi terhadap pejabat dan entitas Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |