Jakarta, VIVA – Maskapai penerbangan BBN Airlines Indonesia memiliki penerbangan niaga berjadwal dengan rute penerbangan perdana Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS), Jakarta (CGK)-Surabaya (SUB), dan Jakarta (CGK)-Balikpapan (BPN). Rute-rute tersebut dilayani hampir setiap hari dalam seminggu, dengan 1 rute lagi yakni Jakarta (CGK)-Pontianak (PNK) yang direncanakan terbang perdana pada 15 November 2024.
Namun, terkait dengan rute Jakarta (CGK)-Balikpapan (BPN), data produksi mencatat bahwa sejak tanggal 29 Oktober 2024 rute tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Hal itu dikarenakan permintaan pasar (demand) yang kurang, dengan load factor yang rata-rata hanya sebesar 20-25 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pun mengimbau, agar pihak BBN Airlines Indonesia dapat memberikan informasi yang jelas kepada penumpang dan memastikan hak penumpang terpenuhi dengan mengembalikan uang tiket secara penuh atau 100 persen kepada penumpang, dan tidak melakukan penjualan kembali.
"Tindakan ini mencerminkan perhatian maskapai terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, dalam keterangannya, Selasa, 5 November 2024.
Ilustrasi pantauan penerbangan dari ATC.
Photo :
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Selaku regulator, Lukman menegaskan bahwa Ditjen Hubud akan terus mendorong para badan usaha angkutan umum (BUAU) untuk menyesuaikan layanan mereka sesuai dengan permintaan pasar.
Menurutnya, keputusan yang diambil oleh BBN Airlines Indonesia dengan menghentikan rute penerbangan yang rendah load factor-nya, merupakan hal yang wajar sesuai dinamika pasar asalkan tidak merugikan calon penumpang.
"Kehadiran maskapai BBN Airlines Indonesia diharapkan dapat memberikan akses dan pilihan bagi masyarakat pengguna jasa transportasi udara, dan menunjukkan kemajuan positif sektor penerbangan di Indonesia," kata Lukman.
Lebih lanjut, Lukman menyampaikan akan mendukung langkah-langkah yang diambil oleh setiap maskapai, dalam menghadirkan penerbangan niaga berjadwal di Indonesia. Dia berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga kualitas layanan penerbangan, serta terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Keputusan yang bijak dalam manajemen rute dan respons terhadap pasar adalah kunci keberhasilan industri penerbangan nasional. Tak lupa, aspek penting dalam penerbangan yaitu keselamatan, keamanan dan kenyamanan adalah nomor satu," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Kehadiran maskapai BBN Airlines Indonesia diharapkan dapat memberikan akses dan pilihan bagi masyarakat pengguna jasa transportasi udara, dan menunjukkan kemajuan positif sektor penerbangan di Indonesia," kata Lukman.