Rabu, 27 November 2024 - 05:20 WIB
Jakarta, VIVA – Transformasi sistem pangan menjadi salah satu tantangan terbesar dunia saat ini. Perubahan iklim, tekanan sosial ekonomi, serta meningkatnya kebutuhan pangan global menuntut inovasi yang berkelanjutan dan tangguh.
Dalam menghadapi situasi ini, generasi muda memegang peran strategis sebagai agen perubahan melalui kontribusi nyata dalam riset. Program riset yang melibatkan mahasiswa tidak hanya mendukung penyelesaian studi mereka, tetapi juga menciptakan peluang untuk menghasilkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang dapat diimplementasikan di masyarakat. Scroll lebih lanjut ya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) memberikan contoh bagaimana generasi muda dapat dilibatkan dalam transformasi sistem pangan melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN). Program ini secara konsisten mendorong mahasiswa untuk mengembangkan penelitian berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pangan di Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2006, IRN telah menerima lebih dari 7 ribu proposal penelitian, yang mencerminkan antusiasme mahasiswa dalam menyumbangkan ide-ide inovatifnya.
Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Suaimi Suriady, menjelaskan bahwa tantangan besar yang dihadapi sistem pangan global, termasuk perubahan iklim dan tekanan sosial ekonomi, menuntut transformasi menuju sistem pangan yang tangguh.
“Oleh karenanya, Indofood terus mengajak dan mendorong generasi muda terlibat langsung, berkontribusi melalui riset-riset unggul yang dilakukan dalam rangka penyelesaian studinya,” ungkap Suaimi.
Riset memainkan peran penting dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan inklusif. Generasi muda, sebagai pelopor inovasi, diharapkan dapat menciptakan solusi berbasis potensi lokal untuk menjawab berbagai tantangan. Program IRN, misalnya, telah mendukung berbagai penelitian yang fokus pada pangan fungsional, bioteknologi, dan agribisnis.
Salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa adalah empat penerima penghargaan Peneliti Terbaik IRN 2023/2024 yang berhasil menghasilkan penelitian inovatif. Beberapa penelitian tersebut mencakup pengembangan pangan fungsional untuk mengatasi stunting, penggunaan biopestisida berbahan gulma, hingga inovasi bioplastik berbasis minyak atsiri. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang aplikatif.
Peraih Program Indofood Riset Nugraha (IRN)
Suaimi Suriady juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pangan lokal dalam transformasi ini.
“Transformasi sistem pangan yang berbasis pada potensi pangan fungsional dan kearifan lokal ini juga akan membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, memberdayakan petani lokal, dan mendukung pembangunan ekonomi berbasis agribisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Suaimi.
Program seperti IRN tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam penyelesaian studi mahasiswa, tetapi juga berdampak jangka panjang bagi sistem pangan nasional. Dengan dukungan bimbingan dari para pakar, mahasiswa dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan relevan. Penelitian ini kemudian dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan, inovasi teknologi, atau solusi praktis yang memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dalam acara Simposium Pangan Nasional yang digelar bersamaan dengan penyerahan dana riset IRN, Suaimi menyampaikan pentingnya kesadaran akan gizi bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami percaya bahwa dengan menyediakan akses yang lebih luas terhadap makanan bergizi, kita dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketahanan pangan,” jelasnya.
Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sumber daya alam dan kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh. Dengan melibatkan generasi muda melalui riset, potensi ini dapat diolah menjadi solusi konkret yang tidak hanya mengatasi masalah lokal tetapi juga meningkatkan daya saing global. Program IRN membuktikan bahwa kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan tinggi dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan.
Simposium Pangan Nasional yang juga diadakan dalam rangkaian acara IRN menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Suaimi menutup simposium dengan harapan bahwa diskusi yang dihasilkan dapat menjadi rekomendasi nyata untuk transformasi sistem pangan.
“Saya berharap simposium ini dapat menjadi wadah diskusi yang produktif dan penuh inspirasi, yang tidak hanya membahas tantangan dan peluang dalam sistem pangan kita, tetapi juga menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan secara nyata,” ujar Suaimi.
Halaman Selanjutnya
Salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa adalah empat penerima penghargaan Peneliti Terbaik IRN 2023/2024 yang berhasil menghasilkan penelitian inovatif. Beberapa penelitian tersebut mencakup pengembangan pangan fungsional untuk mengatasi stunting, penggunaan biopestisida berbahan gulma, hingga inovasi bioplastik berbasis minyak atsiri. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang aplikatif.