Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik bervariasi saat pembukaan pasar pada Selasa, 5 November 2024. Pergerakan naik-turun indeks terpengaruh sikap wait and see para investor yang bersiap menantikan Pemilu AS dan keputusan suku bunga acuan oleh The Fed dan bank sentral Australia.
Analis HSBC dan Commonwealth Bank of Australia memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) tidak akan mengubah tingkat suku bunga tunai. Saat ini, tingkat suku bunga tunai berada pada level 4,35 persen.
Investor yang terus memantau keputusan suku bunga oleh bank sentral menyebabkan indeks utama merosot. S&P/ASX 200 Australia melemah sebanyak 0,56 persen pada pembukaan pasar pagi ini.
Dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 5 November 2024, Nikkei 225 Jepang melonjak sebesar 0,68 persen. Disusul kenaikan dari indeks Topix sebanyak 0,33 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah sebesar 0,67 persen. Berbanding terbalik dengan Kosdaq yang mencatat lompatan harga sebesar 0,25 persen.
Pasar Korea Selatan mendapat sentimen dari laporan inflasi negara itu pada bulan Oktober yang membukukan kenaikan 1,3% persen dari tahun lalu. Namun, pencapaian tersebut masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 1,4 persen.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada sedikit lebih tinggi dari posisi penutupan. Indeks naik tipis dari level 20.567,52 menjadi 20.658.
Indeks acuan Amerika Serikat (AS) kompak anjlok pada penutupan Senin malam. Dow Jones Industrial Average merosot 257,59 poin atau 0,61 persen sehingga menutup pasar pada level 41.794,60.
S&P 500 tergelincir sebesar 0,28 persen dan mengunci posisi di area 5.712,69. Nasdaq Composite ikut tergerus sebanyak 0,33 persen ke level 18.179,98.
Pergerakan saham relatif bergejolak tersengat reli obligasi pemerintah AS yang merupakan aset safe haven. Kondisi ini menunjukkan beberapa investor kemungkinan besar akan memangkas kepemilikan guna meminimalkan risiko kerugian menjelang hari-H pemilihan umum (Pemilu).
Selain pemilu AS, investor juga bersiap terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada Kamis, 7 November 2024. Menurut FedWatch Tool milik CME Group, sebanyak 99 persen investor meyakini akan terjadi penurunan suku bunga sebesar seperempat poin menyusul penurunan setengah poin persentase pada bulan September.
Halaman Selanjutnya
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada sedikit lebih tinggi dari posisi penutupan. Indeks naik tipis dari level 20.567,52 menjadi 20.658.