Jakarta, VIVA - Tawuran mencekam kembali pecah di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis malam, 21 November 2024. Tawuran yang kerap terjadi itu melibatkan warga Kebon Singkong, Klender, dengan lawannya dari Cipinang Jagal, Pulogadung.
Imbas tawuran itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi terganggu. Salah satunya menuju arah Stasiun Klender dan flyover Cipinang.
Dari pantauan di lokasi, arus lalu lintas tersendat hingga terjadi kemacetan panjang mulai sekitar pukul 20.35 WIB. Kondisi itu membuat antrean kendaraan mengular hingga flyover Cipinang.
Tampak banyak pengendara motor yang nekat menggunakan jalur trotoar karena memilih jalur putar balik untuk menghindari kawasan yang terkena dampak tawuran.
Sementara, ada beberapa pengendara mobil terlihat turun dari kendaraannya. Mereka tampak kebingungan dan berusaha cari tahu penyebab macetnya jalanan.
“Sudah hampir setengah jam terjebak di sini. Aduh, kacau," kata salah seorang pria pengendara saat keluar dari mobil dengan kesal.
Terlihat aparat gabungan dari TNI dan kepolisian dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Pun, unit Jatanras juga diterjunkan untuk melakukan patroli di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Lalu, anggota Babinsa TNI membantu mengurai kemacetan jalan. “Ada tawuran,” ujar salah seorang anggota Babinsa TNI yang berjaga sekitar pukul 21.15 WIB.
Aparat gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur terlihat membubarkan da kelompok massa yang masih terus saling menyerang.
Taruran sudah berulang kali terjadi. Menurut warga setempat, sepanjang November 2024, tawuran antar warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal sudah lebih dari tiga kali.
Saat tawuran semalam, dua massa terlihatsaling menyerang menggunakan senjata tajam, batu, kayu, hingga bom molotov. Bahkan, kembang api tampak digunakan sebagai alat untuk menyerang kubu lain.
Seorang warga setempat mengaku khawtir jika tawuran yang sering terjadi meluas pemukiman tempat tinggalnya. "Polisi sudah sering datang, tapi masalah ini seperti tidak pernah selesai.” ujarnya.
Adapun dari pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik bentrokan yang terus berulang. Diduga, konflik dipicu karena perselisihan lama yang belum terselesaikan.
“Motivasi utama dari tawuran ini adalah rasa dendam yang mendalam serta ketidakmauan kedua kelompok untuk saling mengalah," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam keterangannya, pada Kamis 21 November 2024.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) seperti senjata tajam golok, celurit, hingga panah.
Polisi juga berencana meningkatkan patroli di daerah rawan untuk mencegah tawuran serupa di masa mendatang. “Kami sedang mengupayakan langkah pemulihan agar konflik tidak berkepanjangan,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Terlihat aparat gabungan dari TNI dan kepolisian dikerahkan untuk mengendalikan situasi. Pun, unit Jatanras juga diterjunkan untuk melakukan patroli di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai.