Sumber : Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Wamildan Tsani, buka suara terkait rencana pemerintah yang bakal melakukan merger antara Garuda Indonesia dengan Pelita Air Service (PAS). Melalui surat yang ditujukan kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), Wamildan mengatakan bahwa proses konsolidasi bisnis antara Garuda Group dan PAS saat ini masih dalam tahap penjajakan. "Terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut, saat ini masih dalam tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait," kata Wamildan dalam keterangannya, dikutip Kamis, 9 Januari 2025. Photo : Dia mengaku, pihaknya masih menyusun kajian awal dan diskusi dengan para pihak terkait, terutama Kementerian BUMN selaku wakil pemerintah dan pemegang saham utama perseroan. Menurutnya, kajian awal tersebut sangat penting dilakukan, untuk menetapkan strategi dalam upaya mengoptimalkan berbagai peluang dari sinergi bisnis kedua entitas di industri transportasi udara. Wamildan menegaskan, pihaknya sangat memandang positif atas rencana merger tersebut. Namun, dia menekankan pentingnya kajian yang komprehensif dan prudent, terhadap outlook bisnis dan kinerja GIAA ke depannya. "Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut, sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan tahapan maupun realisasi atas rencana strategis tersebut," ujarnya. Sebagai informasi, kinerja keuangan Garuda Indonesia tercatat kerap mengalami berbagai tekanan dalam beberapa tahun terakhir. Per kuartal III-2024, GIAA tercatat mengalami kenaikan pendapatan dari US$1,7 miliar menjadi US$2 miliar. Namun pada saat yang sama, perseroan justru membukukan rugi bersih US$131,2 juta atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat rugi US$72,4 juta. Membengkaknya kerugian yang dialami oleh Garuda disebabkan oleh lonjakan pada beban operasional. Salah satunya berasal dari beban pemeliharaan dan perbaikan, yang naik dari US$273 juta menjadi US$413 juta. Secara umum, beban operasional Garuda naik 19 persen dari US$1,99 miliar menjadi US$2,38 miliar. Halaman Selanjutnya "Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut, sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan tahapan maupun realisasi atas rencana strategis tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya mendorong digitalisasi ekonomi kreatif (ekraf) karena dianggap akan memberikan dampak positif bagi promosi budaya.
LRT Jabodebek mencatat total jumlah penumpang di tahun 2024, yang mencapai lebih dari 21 juta penumpang.
Harga emas internasional melemah pada perdagangan Kamis, 9 Januari 2025. Sementara emas Antam tercatat mengalami kenaikan.
Mau mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp270 ribu hari ini, Kamis, 9 Januari 2025? Yuk simak artikel ini sampai habis! Siapa cepat, dia dapat, lho!
Harga komoditas pangan beberapa terpantau mengalami kenaikan. Komoditas ini di antaranya beras premium, cabai rawit merah, telur ayam, hingga minyak goreng kemasan.
Terpopuler
Penting untuk lebih teliti dalam memilih aplikasi penghasil uang, salah satunya dengan memperhatikan rating dan ulasan pengguna di Google Play Store.
Mau mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp270 ribu hari ini, Kamis, 9 Januari 2025? Yuk simak artikel ini sampai habis! Siapa cepat, dia dapat, lho!
Kabarnya, pencairan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan dipercepat, benarkah?
Selengkapnya Partner
Realme C53 hadir dengan layar 90Hz, kamera 50 MP, baterai 5000 mAh, dan desain ultra tipis. Dapatkan informasi lengkap spesifikasi dan harganya
Dunia teknologi kini tengah diperkenalkan dengan sebuah lompatan besar berkat hadirnya generasi terbaru dari kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini kini semakin berkembang
La Berza Resort Subang menghadirkan pengalaman unik dengan konsep nordik estetik, fasilitas lengkap, dan aktivitas seru yang cocok untuk keluarga dan pasangan.
Selengkapnya Isu Terkini
Pesawat Pelita Air (Doc: Istimewa)