Depok, VIVA – Wali Kota Depok Mohammad Idris dituding melakukan penggalangan dana di kalangan aparatur sipil negara (ASN) Depok. Hal itu diungkapan Calon Wali Kota Depok Supian Suri saat debat ketiga yang berlangsung pada Kamis 22 November 2024.
“Saya menyampaikan ini, saya ingin warga atau PNS bisa berada di tengah-tengah netral, karena saya melihat kemarin aja baru dua hari yang lalu Pak Wali mengundang memanggil seluruh pejabat eselon 2, pejabat eselon 3 diundang ke ruangan pak wali untuk memberikan dukungan ke paslon 01. Kemudian pak wali juga meminta dukungan dana biar menyelesaikan untuk membantu pasangan nomor urut 01,” ujar Supian.
“Buat saya ini udah nggak adil, saya nggak dapat support apa-apa, tapi pasangan nomor 01 dapat previlage yang besar. Biarin mereka menentukan pilihannya sendiri jangan diperlakukan seperti ini apalagi membela nomor urut 01 seperti ini jadi buat warga Depok,” tambahnya.
Dirinya menerima informasi tersebut dari sumber yang dapat dipercaya. Wali Kota Depok mengumpulkan dukungan untuk mengalahkan Supian-Chandra.
Supian-Chandra saat acara Gerakan Pelajar Depok Anti Golput
Photo :
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
“Ya tadi sudah saya sampaikan karena saya dapat informasi bahwa ada upaya bagaimana tadi disampaikan mengumpulkan para pejabat untuk mendapatkan dukungan dan statement yang beliau, beliau akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan Supian Suri,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah dengan upaya cawe-cawe Wali Kota Depok itu sebagai tanda bahwa pasangan Supian-Chandra adalah pasangan tangguh, Supian pun tidak menampik. Dirinya pun menuturkan, saat ini warga Depok sudah jenuh dengan situasi yang terjadi di Depok dan menginginkan perubahan.
“Mungkin seperti itu, sampai seorang Wali Kota harus turun tangan. Cawe-cawe meminta kepala dinas, pejabat eselon 3, bahkan kecamatan untuk bagaimana mensukseskan 01 menurut versi mereka. Tapi buat saya masyarakat kota Depok jauh lebih banyak dan kami yakin mayoritas warga Depok ingin perubahan buat kemajuan Kota Depok. Sudah jenuh 20 tahun, hari ini mungkin pejabat bisa dibungkam, pejabat bisa ditahan, tapi semangat masyarakat kota Depok untuk perubahan,” kata Supian Ketika dikonfirmasi, Senin 25 November 2024.
Menanggapi tudingan itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris membantah keras ucapan Supian Suri saat debat. Menurutnya apa yang diungkapkan Supian hanya ekspresi saja.
“Ya pertama, itu nggak benar. Yang kedua, mungkin itu ekspresi ini saja. Ekspresi sebagai calon yang pernah dekat dengan saya, Pak Imam juga begitu pada saat dekat dengan saya. Jadi netralitas tetap kita jaga, keseimbangan, ketika Pak Wali kota juga memberikan dukungan dan melakukan kampanye juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti itu, jadi enggak soal gak jadi masalah,” katanya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris
Photo :
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Idris mengatakan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam atas ucapan Supian tersebut. Dia menyarankan agar Supian melapor ke pihak terkait jika memang tudingan tersebut benar adanya.
“Clear enggak jadi apa-apa, gak jadi masalah, gak boleh ada dendam, itu biasa memang begitu. Ya di suruh klarifikasi aja, suruh sampaikan buktinya, kalau memang buktinya dilaporkan dan ini sebuah pelanggaran kalau memang ada, silahkan aja itu mengatakan kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
“Mungkin seperti itu, sampai seorang Wali Kota harus turun tangan. Cawe-cawe meminta kepala dinas, pejabat eselon 3, bahkan kecamatan untuk bagaimana mensukseskan 01 menurut versi mereka. Tapi buat saya masyarakat kota Depok jauh lebih banyak dan kami yakin mayoritas warga Depok ingin perubahan buat kemajuan Kota Depok. Sudah jenuh 20 tahun, hari ini mungkin pejabat bisa dibungkam, pejabat bisa ditahan, tapi semangat masyarakat kota Depok untuk perubahan,” kata Supian Ketika dikonfirmasi, Senin 25 November 2024.