VIVA – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) II, Agus Sudarmadi, menerbitkan izin fasilitas kawasan berikat (KB) kepada PT GFT Indonesia Investment pada Selasa (19/11). Izin fasilitas diterbitkan setelah perusahaan memaparkan proses bisnis kepada Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim II. Agus mengungkapkan bahwa pemaparan yang bertempat di Media Center Kanwil Bea Cukai Jatim II ini merupakan tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan dengan tujuan untuk memberikan gambaran proses bisnis yang akan dijalankan oleh perusahaan dan dampak ekonomi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan izin fasilitas kawasan berikat. Sesuai dengan janji layanan penetapan izin ditetapkan satu jam setelah pemaparan. “Hal ini merupakan wujud nyata dari Bea Cukai dalam melaksanakan fungsi sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam memberikan fasilitasi perdagangan dan industri dalam negeri,” ujar Agus. PT GFT Indonesia Investment merupakan perusahaan manufaktur mainan plastik dan die-cast dengan produksi mainan merek global, seperti Takara Tomy, Mattel, Hasbro, Spin Master, Tokyo Unique, dan Funko, yang berlokasi di Ngawi, Jawa Timur. Perusahaan ini mempunyai proyeksi nilai investasi sebesar Rp1,072 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 4.800 pegawai yang akan terus meningkat setiap tahun, dengan prioritas tenaga kerja, masyarakat Ngawi dan sekitarnya. Dengan proyek investasi yang cukup besar, PT GFT Indonesia Investment menargetkan penjualan sebesar Rp2,1 triliun di tahun 2028. Agus mengungkapkan bahwa dengan diberikannya izin fasilitas ini, diharapkan perusahaan dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta menjadi penggerak ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur, utamanya di Kabupaten Ngawi. “Kami juga berkomitmen untuk melakukan sinergi dan menjaga komunikasi yang baik dengan stakeholder melalui pembinaan, asistensi, monitoring, dan evaluasi dalam memastikan optimalisasi penerimaan negara, pengawasan efektif, dan pemberian fasilitas yang tepat sasaran,” pungkas Agus.
VIVA.co.id 20 November 2024 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Dalam sepekan terakhir, harga Dogecoin naik hingga 159% antara 6 hingga 12 November 2024. Bisa tembus Rp50 ribu per koin?
Salah satu inovasi BRI yakni Asisten Virtual Sabrina, yang dirancang untuk mempermudah akses layanan perbankan hanya melalui aplikasi pesan singkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan standar hidup layak di Indonesia, yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun.
Harga komoditas pangan mayoritas naik. Beberapa di antaranya adalah beras premium, bawang merah, bawang putih, bawang merah, daging sapi, telur ayam, hingga gula konsumsi
Laporan riset terbaru dari Pinhome, platform teknologi jual-beli properti, mengungkapkan bahwa industri properti menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Terpopuler
Pernahkah Anda merasa gaji habis begitu saja tanpa sadar ke mana perginya uang Anda? Fenomena ini tentu sering terjadi, tak terkecuali pada generasi muda seperti Gen Z.
Harga emas internasional mencapai level tertinggi dalam 1 minggu pada perdagangan hari ini, Rabu, 20 November 2024.
Pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari saat ini 11 persen, menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.
Siapa yang tidak tahu merek mobil Ferrari? Kuda jingkrar merah tidak hanya sekadar simbol kecepatan dan kemewahan, tapi juga gengsi.
Selengkapnya Partner
Bosan dengan udara panas dan lembap di rumah? Saatnya berinvestasi pada AC yang berkualitas! Namun, dengan banyaknya pilihan di pasaran, tentu membuat kita bingung memili
Pencairan dana KJP Plus November 2024 sudah di depan mata. Cari tahu kapan cair dan berapa besaran yang diterima siswa untuk bantuan dari APBD DKI Jakarta ini.
(Hasil sepak bola) - Berkat penalti di masa tambahan waktu, Hongaria berhasil meraih 1 poin melawan Jerman di UEFA Nations League. Pertandingan diawali dengan unggul
Selengkapnya Isu Terkini
Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos
Pernahkah Anda merasa gaji habis begitu saja tanpa sadar ke mana perginya uang Anda? Fenomena ini tentu sering terjadi, tak terkecuali pada generasi muda seperti Gen Z.