VIVA – Yamaha Aerox Alpha mendapatkan perubahan cukup signifikan dari versi sebelumnya, baik dari desain bodi, teknologi, serta beberapa ubahan lain yang tidak bisa dilihat mata tanpa membongkar motor tersebut.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menawarkan Yamaha Aerox Alpha dalam 4 varian, yaitu Standard dengan harga Rp29,900 juta, CyberCity Rp33,990 juta, Turbo Rp39,550 juta, dan Turbo Ultimate Rp41,730 juta yang sudah dilengkapi damper, atau stabilizer.
Yamaha Aerox Alpha Turbo
Photo :
- VIVA/Muhammad Indra Nugraha
Semua varian tersebut secara desain berubah dari versi sebelumnya, lampunya menjadi lebih sipit, dan terlihat lancip seperti R1M. Penerangan utama, rem dan sein sudah LED, dan tipe Turbo lampu utama projector LED.
Selain itu panel instrumennya full digital TFT dengan pilihan 3 warna sebagai latar belakangnya, dan bisa terhubung dengan smartphone melalui Yamaha Connect, selain itu kini pengereman belakang sudah disk brake.
Aerox baru tersebut juga mendapatkan sejumlah ubahan yang tidak terlihat kasar mata, atau tanpa disadari pemiliknya. Lantas apa saja ubahan tersebut?
Dari teknologi tipe tertinggi memiliki Traction Control System, atau TCS untuk mengurangi resiko ban belakang selip saat berakselerasi di segala situasi permukaan jalan.
Selain itu Aerox Alpha Turbo menggunakan teknologi NMAX Turbo, di mana sistem transmisinya yang disebut Y-ECVT tidak lagi menggunakan roller, sehingga pulley depan diatur secara elektrik melalui dinamo.
Kemudian terdapat dua mode berkendara untuk memaksimalkan tenaga, atau fungsi YECVT. T-Mode sendiri memiliki karakter berkendara yang lebih smooth, sementara S-Mode membuat feeling akselerasi menjadi lebih agresif.
Y-ECVT di Yamaha Aerox Alpha Turbo
Photo :
- Jeffry Yanto Sudibyo
Bukan hanya itu saat dibongkar baru ketahuan perbedaan besar pada Aerox Alpha yang membuat handlingnya lebih stabil dari sebelumnya.
Pertama pada dimensi suspensi teleskopik di bagian depan yang ternyata lebih besar dari sebelumnya 26 mili meter menjadi 30 mm.
Kemudian sasisnya yang terlihat sama dengan model sebelumnya juga mendapatkan ubahan pada center tunnel dengan dimensi yang lebih tebal dari 11,7 mm menjadi 20,5 mm, dan area pengelasan yang lebih banyak.
“Agresivitas berkendara juga lincah bermanuver di lintasan sirkuit dengan performa maksimal memberikan riding experience menyenangkan,” ujar Manager Public Relations, YRA & Community PT YIMM, Rifki Maulana, dikutip, Kamis 16 Januari 2025.
Soal dapur pacu versi sebelumnya menggendong mesin bensin satu silinder berkapasitas 155cc SOHC berpendingin cairan dengan volume silinder 58 mili meter, dan langkah 58,7 mm, dan kompresi ruang bakarnya 11,6 banding satu.
Bermodal spesifikasi tersebut enjin dengan sistem pengabutan injeksi yang didukung teknologi VVA (Variable Valve Actuaction) itu bisa menyemburkan tenaga maksimal 15,4 PS di 8.000 rpm, dan torsi 13,9 Nm di 6.500 rpm.
Sedangkan untuk Aerox baru meski secara kompresi, dan volume silinder sama, namun torsinya lebih besar, yaitu menjadi 14,2 Nm di 8.000 rpm, meski putaran mesinnya lebih tinggi tapi tenaganya tetap sama dengan sebelumnya.
Halaman Selanjutnya
Source : Jeffry Yanto Sudibyo