Kamis, 28 November 2024 - 11:13 WIB
VIVA – Militer Indonesia harus berbangga pada prajurit TNI Angkatan Darat yang satu ini... Bagaimana tidak, ia ternyata menguasai salah satu bahasa kuno dunia.
Prajurit TNI itu namanya Taufik Nurjaman, pangkatnya Prajurit Satu alias Pratu. Dia merupakan salah satu prajurit TNI yang dipercaya Perserikat Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengemban misi sebagai pasukan penjaga perdamaian dunia, dalam operasi United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo atau MONUSCO.
VIVA Militer: Pratu Taufik Nurjaman
Pratu Taufik Nurjaman tergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan BCG 39F MONUSCO, bersama prajurit lainnya ia ditugaskan di Benua Hitam Afrika untuk memantau proses perdamaian Perang Kongo II.
Lalu bahasa kuno apa yang dikuasai Pratu Taufik Nurjaman?.
Jadi ceritanya, Pratu Taufik Nurjaman mengunjungi sebuah sekolah di Desa Holu. Letaknya di sektor timur Aor Komanda. Ia kesana bukan cuma menjalankan tugas sebagai seorang militer tapi lebih dari itu.
VIVA Militer: Pratu Taufik Nurjaman
Menurut Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) dalam siaran resmi yang dilansir VIVA Militer, Kamis 28 November 2024, kegiatan Pratu Taufik Nurjaman ke Desa Holu adalah untuk menjalankan Local Recruitment Mission (LRM) yang dipimpin sama Mayor Inf Andrey Satria Wicaksana.
Singat cerita tibalah Pratu Taufik Nurjaman dan Pasukan MONUSCO di desa itu. Pratu Taufik ini ditugaskanlah untuk mengajar di sekolah desa itu.
Walau datang dengan pakaian militer, tapi kehadiran Pratu Taufik Nurjaman dan rombongan disambut dengan ramah sama warga dan murid-murid di Desa Holu.
VIVA Militer: Pratu Taufik Nurjaman
Nah yang bikin warga setempat terkejut, ternyata Pratu Taufik Nurjaman mengajar enggak pakai bahasa Inggris apalagi Jerman atau Jepang. Tapi ia menggunakan bahasa Swahili.
Tentu saja semua kaget karena bahasa Swahili ini walau menjadi bahasa resmi sejumlah negara di Afrika, tapi jarang dikuasai orang asing.
Karena mampu menguasai bahasa Swahili, jadilah suasana belajar mengajar menjadi hidup dan menyenangkan tentunya. Apalagi Pratu Taufik Nurjaman juga ngajak murid nyanyi bersama dengan bahasa Swahili.
VIVA Militer: Suasana murid Kongo saat Pratu Taufik Nurjaman ngajar.
Bahasa Swahili ini merupakan salah satu bahasa ibu yang konon sudah ada sejak tahun 17-an atau abad 18 atau telah ada sejak 300 tahun lalu. Dan dipercaya merupakan warisan dari bahasa Sabaki.
Dan ada juga yan meyakini serapan dari bahasa Arab, Persia, Portugis sampai Melayu. Bahasa ini kini menjadi bahasa resmi dua negara, yaitu Kenya dan Kongo.
Kembali ke kegiatan LRM MONUSCO. Selain kegiatan belajar mengajar di Desa Holu, Kotingen Garuda MONUSCO juga melaksanakan kegiatan fogging di lingkungan sekolah dan pemukiman. Fogging ini sangat penting di sana, karena rawan penyakit mematikan Malaria.
Baca: Mengejutkan, Begini Nasib 2 Jenderal Eks Panglima Kostrad TNI Usai Nyoblos Pilkada
Halaman Selanjutnya
Menurut Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) dalam siaran resmi yang dilansir VIVA Militer, Kamis 28 November 2024, kegiatan Pratu Taufik Nurjaman ke Desa Holu adalah untuk menjalankan Local Recruitment Mission (LRM) yang dipimpin sama Mayor Inf Andrey Satria Wicaksana.