Jakarta, VIVA - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menekankan bahwa peranan pesantren sangat penting bagi Bangsa Indonesia, bahkan jauh sebelum kemerdekaan diraih.
"Bangsa Indonesia berutang budi kepada pesantren karena telah melakukan pendidikan bagi anak bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka," kata Muzani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk "Strategi Penguatan dan Pengembangan SDM Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam Menyongsong Indonesia Emas 2045" di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Ilustrasi/Belajar di pesantren.
Photo :
- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
Dia pun mengapresiasi peran dan kontribusi Assalam Fil Alamin (ASFA) dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) di pesantren. Dia menekankan bahwa negara akan meningkatkan perhatian terhadap upaya serupa.
"Hal ini dapat menjadi benchmark bagi berbagai pihak untuk memikirkan kelangsungan pesantren di masa depan. Ia juga," ucapnya.
Ditemui usai acara berlangsung, Muzani merinci bahwa ASFA Foundation pada kesempatan tersebut memberikan beasiswa kepada 508 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.
"Mereka akan memberi pengabdian kepada masyarakat dan akan memberi di tengah-tengah masyarakat, setelah ada yang lima tahun (studi), rata-rata lima tahun belajar di luar negeri dan akan kembali ke tengah-tengah masyarakat atas beasiswa dari ASFA Foundation," katanya kepada wartawan.
Ilustrasi Pesantren.
Photo :
- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
Dia pun mengingatkan bahwa baik pesantren modern maupun pesantren salafiyah atau tradisional harus menekankan kepada pengabdian bagi bangsa dan negara.
"Intinya adalah satu, bagaimana para santri, para alumni, para santri itu bisa memberi pengabdian yang baik kepada bangsa dan negara karena akhirnya negara ini harus diisi oleh orang-orang terbaik yang ikhlas, yang bersumber dari mana pun," ucap dia.
Terkait potensi besar pengembangan SDM, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun mengingatkan akan tantangan besar pada degradasi moral generasi muda bangsa Indonesia.
"Judi online dan narkoba adalah dua tantangan paling berat yang mesti kita selesaikan melalui penguatan kerjasama seperti ini," ujarnya.
Ketua ASFA Foundation Komjen Syafruddin menjelaskan bahwa pembangunan SDM ke depan mesti disiapkan dengan serius dan dikerjakan secara bersama-sama dalam semangat sinergi dan kolaborasi.
Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga filantropi guna mendukung gerakan penguatan SDM ini.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 350 kiai pengasuh pesantren dari seluruh Indonesia, sivitas akademika, dan sejumlah duta besar negara Timur Tengah. (ant)
Halaman Selanjutnya
Ditemui usai acara berlangsung, Muzani merinci bahwa ASFA Foundation pada kesempatan tersebut memberikan beasiswa kepada 508 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.