Jakarta, VIVA -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjamin kebutuhan para pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah tercukupi, dalam hal logistik maupun obat-obatan.
"Saya kira yang pertama, di sana dukungan logistik maupun obat-obatan juga dukungan-dukungan lain sudah cukup. Artinya, sudah mencukupi," kata Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
Gus Ipul menambahkan, Kementerian Sosial bersama instansi terkait terus berupaya memberikan penanganan bagi masyarakat terdampak. Dia pun menyebutkan, dukungan dari Kemensos mencakup pada dua klaster utama, yakni logistik dan tempat tinggal sementara atau selter.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Photo :
- (AP Photo/Handrianus Emanuel)
Gus Ipul mengakui masih terdapat sejumlah kendala di lapangan. Namun, hal itu telah ditangani secara bertahap melalui koordinasi dengan pemerintah daerah, relawan, serta aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
"Dari laporan yang kita dengar di lapangan, setiap masalah langsung diatasi. Bupati juga proaktif, relawan juga banyak di sana, TNI Polri juga sigap. Jadi, menurut saya apa yang bisa dilakukan di sana kita lakukan semuanya," katanya.
Dalam kesempatan sama, Mensos juga menuturkan bahwa tahapan rehabilitasi terhadap fasilitas umum sudah dimulai, meskipun masa tanggap darurat masih berlangsung hingga Desember.
Dia mengimbuhkan bahwa Menko PMK Pratikno telah memimpin perencanaan rehabilitasi fasilitas yang terdampak bencana erupsi.
"Kemarin Pak Pratik sudah memimpin untuk memulai merencanakan merehabilitasi rumah-rumah yang rusak, sekolah yang rusak, tempat ibadah yang rusak gitu. Itu semuanya sedang dalam proses dan tentu ingin secepatnya bisa ditangani," kata Gus Ipul.
Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada 4 November 2024. Bencana tersebut telah menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, empat orang terluka, dan ribuan orang mengungsi.
Menurut data pemerintah, jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai 12.962 orang hingga 22 November 2024 pukul 20.00 Wita.
Sebanyak 5.599 korban erupsi tercatat tinggal di enam pos lapangan dan 7.363 orang lainnya tinggal di rumah warga atau keluarga.
Halaman Selanjutnya
Dia mengimbuhkan bahwa Menko PMK Pratikno telah memimpin perencanaan rehabilitasi fasilitas yang terdampak bencana erupsi.