Jakarta, VIVA – Calon Dewas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mirwazi menyebut faktor ego sektoral menjadi penyebab kekisruhan antara pimpinan KPK dan Dewas periode 2019-2024. Menurut dia, itu harus menjadi pembelajaran agar tidak terulang.
Begitu dia sampaikan saat uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 November 2024.
"Kenapa terjadi miskomunikasi antara Dewas dengan KPK? Ini kemarin mungkin banyak terjadi ego sektoral Pak," kata Mirwazi di hadapan anggota Komisi III DPR.
Rapat di Komisi III DPR. (Ilustrasi).
Photo :
- VIVA/Lilis Khalisotussurur
Ego sektoral, lanjut Mirwazi, terjadi karena Dewas KPK merasa memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan hingga proses penyidikan. Sementara pimpinan KPK juga menganggap jabatan paling kuat di lembaga antirasuah.
“Dewas merasa dia harus mengawasi sampai ke dalamnya penyidikan, sedangkan pimpinan KPK merasa dia paling hebat, aku paling jago, aku pimpinannya, aku yang pegang anggarannya,” ujarnya.
Gedung KPK (Foto Ilustrasi)
Karena itu, menurutnya, perlu duduk bersama antara komisioner dan Dewas KPK. Tujuannya untuk membuat aturan bersama guna menjaga dan membawa lembaga antirasuah lebih bijaksana lagi ke depan.
"Ini yang akan kita bentuk ke depan ini, duduk bersama membuat aturan-aturan bersama untuk menjaga KPK yang lebih bijaksana dalam menangani kasus korupsi, yang diharapkan masyarakat bahwa KPK bisa menangani korupsi yang lebih bagus dan bijaksana," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Karena itu, menurutnya, perlu duduk bersama antara komisioner dan Dewas KPK. Tujuannya untuk membuat aturan bersama guna menjaga dan membawa lembaga antirasuah lebih bijaksana lagi ke depan.