Jakarta, VIVA – Pemerintah Indonesia secara resmi memperluas pemberian insentif terhadap mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang diimpor ke dalam negeri.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2024.
Melalui kebijakan ini, mobil listrik impor mendapatkan pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) setelah sebelumnya hanya bebas tarif bea masuk impor.
Kendati demikian, ada beberapa aturan yang perlu dipahami oleh manufaktur, yaitu harus berkomitmen untuk melakukan perakitan di dalam negeri dengan memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), yang telah ditetapkan dalam peta jalan industri.
Diler Aion di Jakarta Barat
Kemudian, negara importir harus memiliki perjanjian internasional bersama Indonesia, apapun jenisnya seperti ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), sampai Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Menanggapi tentang adanya kebijakan baru tersebut, beberapa produsen otomotif asal China pun menyambut baik keputusan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah itu.
Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik adanya kebijakan ini, mengingat Chery telah menyediakan pilihan mobil listrik di Tanah Air dan sudah dirakit secara lokal (completely knocked down/CKD).
"Terkait kebijakan PPnBM, kami menyambut dengan baik kebijakan baru itu. Selama ini, aturan tersebut kita manfaatkan untuk CKD mobil dan kita juga menggunakan skema TKDN," ujarnya saat dihubungi VIVA belum lama ini.
Ia pun berharap kebijakan pembebasan PPnBM terhadap mobil listrik bisa menjadi tren positif untuk industri otomotif kedepan.
"Semoga ini bisa menstimulasi tren positif seiring dengan rencana Pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8 persen," jelasnya.
Manufaktur asal China lainnya, GAC Aion pun turut menerima keputusan Pemerintah ini dengan sangat baik lantaran bisa mendorong percepatan adopsi kendaraan ramah lingkungan.
"Aion menyambut baik langkah pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan," kata Andry Ciu, CEO of Aion Indonesia saat dihubungi VIVA belum lama ini.
Andry pun menuturkan, kebijakan baru ini bisa menciptakan pasar yang lebih kompetitif untuk kendaraan listrik.
"Hal ini juga sejalan dengan komitmen Aion Indonesia untuk memberikan solusi mobilitas berkelanjutan kepada konsumen di Indonesia," tuturnya.
Senada, Great Wall Motors (GWM) juga mendukung keputusan Pemerintah terkait kebijakan PPnBM terbaru tersebut meski pabrikan otomotif asal China ini belum menyediakan pilihan mobil listrik di Indonesia.
"GWM Indonesia sebagai pelaku industri yang fokus pada pembangunan sektor New Energy Vehicle tentu menyambut baik kabar ini," terang Constantinus saat dihubungi VIVA belum lama ini.
Ia menambahkan, "Pada proses transisi saat ini, kami masih menawarkan beberapa lini produk mobil Hybrid. Tapi, kami juga akan bersiap untuk menyongsong ekosistem mobil listrik baterai yang terus berkembang ke depannya melalui lini merek GWM Ora yang hadir di tahun 2025," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik adanya kebijakan ini, mengingat Chery telah menyediakan pilihan mobil listrik di Tanah Air dan sudah dirakit secara lokal (completely knocked down/CKD).