Bogor, VIVA – Menjadi guru besar di perguruan tinggi negeri Ternama, IPB University di bidang Genetik dan Pemuliaan Tanaman, Profesor Dr, Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS, tak lantas berhenti menuntut ilmu. Di tengah dinamika dunia akademik dan tuntutan profesi sebagai Guru Besar, ia tetap teguh menjalankan perannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian pada masyarakat. Dosen yang berdedikasi di Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan itu berhasil menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Universitas Terbuka, Bogor. Dilansir VIVA dari laman resmi ut.ac.id, Prof Surjono, berkomitmen mendalami isu lingkungan yang sangat relevan dengan tantangan zaman. Guru besar itu memiliki prinsip hidup bahwa proses tidak berhenti di titik tertentu. “Proses belajar tidak berhenti di titik tertentu dalam kehidupan, melainkan berlangsung terus-menerus seiring dengan perjalanan hidup. Ruh dari konsep ini adalah keinginan untuk selalu bertumbuh, berkembang, dan memperkaya diri melalui pengetahuan dan pengalaman baru, tanpa terhalang oleh usia, situasi, atau status,” ujarnya. Menariknya, Prof. Surjono bukan hanya seorang akademisi dan peneliti di IPB; beliau juga seorang penulis modul di Universitas Terbuka (UT) dengan fokus pada topik lingkungan. Melalui modul-modul yang beliau tulis, Prof. Surjono turut mendorong mahasiswa UT untuk memahami dan peduli pada isu-isu keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam, dengan harapan mencetak generasi yang berwawasan luas dalam menjaga kelestarian lingkungan. Namun, dedikasi Prof. Surjono dalam dunia akademik tidak berhenti sampai di situ. Meski telah mencapai puncak karier akademik, beliau tetap menantang dirinya untuk belajar lebih jauh. Di usia yang sepatutnya menjadi masa-masa menikmati hasil jerih payah dan berkarya, beliau malah mengambil langkah yang jarang dilakukan oleh seorang Guru Besar, melanjutkan pendidikan S1 di jurusan yang berbeda, yaitu Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UT dan hari ini, Selasa, 19 November 2024 beliau diwisuda di UTCC UT Pondok Cabe, menyelesaikan perjalanannya dengan penuh semangat dan kegigihan. “Ruh belajar sepanjang hayat adalah ketekunan dan ketulusan dalam mengejar ilmu, dengan pemahaman bahwa belajar bukan hanya tentang memperoleh jawaban tetapi juga tentang menyusun pemahaman yang semakin kaya dan mendalam. Ini adalah refleksi dari kesadaran bahwa ilmu tidak pernah habis untuk digali dan setiap pengetahuan yang kita dapatkan adalah modal untuk terus berkarya dan memberi dampak bagi diri sendiri dan orang lain,” ungkapnya dengan penuh semangat. Langkah Prof. Surjono menunjukkan bahwa belajar tidak mengenal batas usia dan profesi. Perjalanan akademiknya membuktikan bahwa seorang ilmuwan sekaligus akademisi tetap bisa menjadi mahasiswa, mendalami bidang-bidang baru yang dapat memperluas wawasan dan kontribusinya. Semangat beliau menginspirasi banyak orang, terutama di tengah arus perubahan zaman yang membutuhkan adaptasi dan komitmen untuk terus belajar. Pengabdian, kerja keras, dan tekad Prof. Surjono merupakan bukti bahwa pengetahuan adalah jalan tanpa akhir yang selalu bisa dijalani siapa saja yang memiliki keberanian untuk mencoba. Wisuda yang akan segera dilaksanakan bukan hanya merupakan pencapaian pribadi bagi Prof. Surjono, tetapi juga lambang dari keteguhan hati dalam menjalani prinsip hidupnya untuk belajar sepanjang hayat. “Pada akhirnya, belajar sepanjang hayat adalah panggilan untuk menjalani kehidupan yang berdaya guna, yang selalu terbuka pada pengetahuan dan kebenaran baru, siap berkontribusi secara positif di setiap tahap kehidupan. Ini adalah perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita, terus berkembang dengan semangat dan ketulusan tanpa akhir,” pungkasnya
VIVA.co.id 4 April 2024 Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kemudahan dalam segala hal. Namun saat merambah ranah akademis, maka hal ini harus digunakan dengan penuh bertanggungjawab.
Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar.
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Bogor mewisuda ratusan mahasiswa di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 November 2024.
Program beasiswa yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024 ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan berbahasa
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pejabat sering kali datang terlambat ke acara resmi, sehingga acara tersebut menjadi molor dari jadwal yang seharusnya?
Terpopuler
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Bogor mewisuda ratusan mahasiswa di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 November 2024.
Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar.
Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) memberikan kemudahan dalam segala hal. Namun saat merambah ranah akademis, maka hal ini harus digunakan dengan penuh bertanggungjawab.
Program beasiswa yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024 ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan berbahasa
Selengkapnya Partner
Iklan yang muncul tiba-tiba di HP Samsung seringkali mengganggu kenyamanan saat menggunakan perangkat. Mulai dari pop-up yang menghalangi layar hingga notifikasi yang ti
Temukan cara seru bermain ke rumah Ehsan, teman Upin Ipin, di Sakura School Simulator dengan peta dan ID rumah. Simak panduannya di sini!
Ulasan mendalam tentang perbandingan Oppo A60 dan Oppo A78 4G, mencakup desain, layar, baterai, dan harga untuk membantu Anda memilih ponsel mid-range terbaik.
Selengkapnya Isu Terkini
Prof Surjono (Dokumem ut.ac.id)
Mahasiswa UT Jambi Diinjak Diduga Masalah Asmara, Dua Pelaku Ditangkap
Mahasiswa UT Jambi Diinjak Diduga Masalah Asmara, Dua Pelaku Ditangkap