Jakarta, VIVA – Nama Zeda Salim kembali menjadi sorotan publik setelah kunjungannya ke Lapas Salemba untuk menjenguk Ammar Zoni. Kedekatan keduanya yang sudah terjalin sejak lama ini memunculkan berbagai pertanyaan, terlebih mengingat masa lalu Zeda yang penuh lika-liku.
Zeda Salim, wanita kelahiran Surabaya, 11 Mei 1987 ini, telah membuktikan kemampuannya di dunia penyiaran Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Komunikasi, Zeda memulai kariernya sebagai news anchor di beberapa stasiun televisi ternama. Wajahnya yang familiar kerap menghiasi layar kaca melalui program-program seperti Tatap Mata, Seputar Indonesia, Silet, dan Dua Sisi.
Tidak hanya piawai di depan kamera, Zeda juga menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. Buku 7 Kisah Hidupku yang Merubah Hidupmu merupakan salah satu buktinya. Melalui buku ini, Zeda berbagi kisah-kisah inspiratif yang diharapkan dapat memotivasi banyak orang.
Zeda Salim dan Ammar Zoni
Photo :
- Tangkapan Layar: Instagram
Di balik kesuksesan kariernya, Zeda menyimpan kisah pilu tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya selama dua tahun pernikahan siri dengan Habib Ali Jindan. Zeda mengungkapkan bahwa ia mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik dan mental selama menjalani hubungan tersebut.
Lebih lanjut, Zeda juga mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa dirinya bukan satu-satunya korban. Ada sekitar 26 wanita lain yang diduga menjadi korban kekerasan dari suami yang sama. Pengakuan berani Zeda ini menjadi sorotan dan menginspirasi banyak korban KDRT untuk bersuara.
Kunjungan Zeda ke Lapas Salemba untuk menjenguk Ammar Zoni semakin menarik perhatian publik. Keduanya diketahui sudah saling mengenal sejak lama, bahkan sebelum Ammar menjalin hubungan dengan Ranty Maria.
Zeda menegaskan bahwa hubungannya dengan Ammar murni persahabatan dan tidak ada hubungan asmara di antara mereka. Kunjungannya ke lapas semata-mata untuk memberikan dukungan moral kepada Ammar yang sedang menghadapi berbagai cobaan hidup.
Tegas, Buya Arrazy Tegur Seorang Habib yang Ajarkan Sholawat untuk Minta Dunia
Ulama Banten, Buya Arrazy tegur habib soal sholawat yang disalahgunakan untuk tujuan duniawi. Sholawat seharusnya bentuk cinta pada Nabi, bukan demi harta atau kekayaan."
VIVA.co.id
14 November 2024