Jakarta, VIVA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, jumlah utang pemerintah per akhir Oktober 2024 mencapai Rp 8.560,36 triliun. Jumlah itu naik dibandingkan posisi September 2024 yang sebesar Rp 8.473,90 triliun. Rasio utang per akhir Oktober 2024 itu tercatat 38,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 38,55 persen. Meski demikian, rasio utang masih terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara. "Ditinjau dari posisi utang pemerintah yang beredar, jumlah utang pemerintah per akhir Oktober 2024 mencapai Rp 8.560,36 triliun," tulis Buku APBN KiTA dikutip Kamis, 28 November 2024. Photo : Posisi utang ini sendiri terdiri dari dua, yakni Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Untuk SBN tercatat sebesar 88,21 persen, serta pinjaman sebesar 11,79 persen. Bila dirinci, utang yang berasal dari SBN sebesar Rp 7.550,70 triliun, yang terdiri dari SBN domestik sebesar Rp 6.606,68 triliun, dan SBN valas senilai Rp 944,02 triliun. Sedangkan utang dari pinjaman sebesar Rp 1.009,66 triliun, yang mana terdiri dari pinjaman dalam negeri senilai Rp 42,25 triliun, dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 967,41 triliun. Selain itu, pemerintah menyatakan,mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif. "Per akhir Oktober 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di 8,02 tahun," jelasnya. Risiko tingkat bunga dan risiko nilai tukar juga terkendali, di mana 80,2 persen total utang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) dan 72,1 persen total utang dalam rupiah. Hal ini juga selaras dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap. Halaman Selanjutnya Selain itu, pemerintah menyatakan,mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali menyalurkan dana Program Indonesia Pintar (PIP).
IHSG melemah 32,42 poin atau 0,48 persen pada penutupan perdagangan paruh pertama, Kamis siang. Penurunan membawa indeks ke level 7.210,46. Ada emiten naik 200 poin
Hanya menggunakan smartphone dan koneksi internet, Anda bisa klaim saldo DANA gratis hingga ratusan ribu, langsung ke akun Anda.
Mendag Budi Santoso mengatakan, dalam dua atau tiga hari ke depan diperkirakan harga Minyakita akan turun.
Harga komoditas pangan mayoritas terpantau naik. Komoditas ini di antaranya beras, bawang putih, cabai, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, dan minyak goreng.
Terpopuler
Menjalani frugal living, bukan berarti pelit pada diri sendiri, melainkan upaya untuk mengoptimalkan sumber daya dengan cerdas. Yuk baca info lengkapnya!
Asosiasi Pedagang Kelontong menolak rencana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek, sebagai salah satu aturan yang tertera pada Rancangan Peraturan Menteri Kese
Sebanyak 52 perusahaan menerima penghargaan pada Investortrust 'ESG Awards 2024'. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah menerapkan praktik ESG.
IHSG diperkirakan bergerak ke samping (sideways) pada perdagangan pasar, Kamis (28/11/2024). Phintraco Sekuritas menilai pergerakan indeks masih terpengaruh risalah FOMC.
Selengkapnya Partner
Update harga terbaru Vivo V25 5G per November 2024! Dapatkan performa gesit dan kamera jernih dengan harga yang terjangkau.
Ia kembali menegaskan dukungan negaranya pada hak-hak "sah" rakyat Palestina, termasuk hak atas kenegaraan, eksistensi, dan hak untuk kembali ke tanah mereka.
Liburan akhir tahun memang paling asyik dilewatkan bersama keluarga. Nah, biar suasana makin hangat dan ceria, nonton film komedi keluarga bareng-bareng bisa jadi pilihan
Selengkapnya Isu Terkini
Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.