Viral! Pemuda Diduga Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi, Polres Asahan Buka Suara

4 hours ago 1

Jumat, 14 Maret 2025 - 00:10 WIB

Asahan, VIVA – Media sosial dihebohkan dengan seorang pemuda di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18), tewas usai diduga dianiaya dengan cara ditendang oleh oknum polisi

Diduga peristiwa itu terjadi saat korban bersama rekannya sedang menonton balapan liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat Asahan, Kabupaten Asahan, Minggu dini hari, 9 Maret 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.

"Orang yang ngeliat balap liar tertangkap dan ditendangi sampai sekarat hingga masuk rumah sakit dan akhir ceritanya, meninggal dunia," tulis narasi postingan, yang viral di media sosial tersebut.

Polres Asahan pun angkat bicara terkait informasi viral tersebut. Pihak kepolisian memberikan klarifikasi dan kronologi kejadian atas insiden dialami pelajar SMA tersebut. 

Kepala Seksi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi menjelaskan, pada malam itu Polsek Simpang Empat mendapat informasi dari warga tentang adanya sekelompok pemuda yang melakukan balap liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Kabupaten Asahan.

Anwar mengungkapkan sejumlah personel bergerak ke lokasi balapan liar tersebut, untuk melakukan pengecekan kebenaran dari informasi tersebut. 

"Setibanya di lokasi ditemukan gerombolan anak muda yang berjumlah kurang lebih 50 orang, selanjutnya personil Polsek Simpang Empat membubarkan gerombolan pemuda tersebut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sungai Lama," ucap Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 13 Maret 2025.

Saat dilakukan pembubaran sekelompok pemuda itu, Anwar mengatakan pihak kepolisian melihat sepeda motor dengan mengangkut 4 orang remaja dengan kecepatan tinggi dan dilakukan pengejaran. 

"Lalu personel mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut, namun para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motornya dengan zig-zag," jelas Anwar. 

Tepat di Desa Sei Lama. Anwar mengungkapkan bahwa Pandu melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah. Selanjutnya, korban diamankan pihak kepolisian yang sedang melakukan patroli. 

"Pada saat diamankan ditemukan pelipis sebelah kanan Pandu terluka dan mengeluarkan darah karena jatuh, selanjutnya personil piket membawanya ke Puskesmas Simpang Empat untuk dilakukan tindakan medis," kata Anwar.

Kemudian, petugas kepolisian membawa Pandu ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis atas luka dialaminya. 

"Kejadian ini dapat dibuktikan, semua kegiatan Pandu selama di Polsek juga terekam CCTV," jelas Anwar. 

Lalu, pada Minggu 9 Maret 2025, pukul 10.00, keluarga Pandu menjemput Pandu untuk pulang. Anwar juga menegaskan selama proses pemeriksaan pihak kepolisian sama sekali tidak pernah menganiaya Pandu.  

"Selama yang bersangkutan berada di Polsek Simpang Empat, tidak ada tindakan kekerasan ataupun tindakan fisik yang dilakukan oleh personel polsek," ujar Anwar.

Pandu pun diserahkan kepada pihak keluarganya dan mengetahui tidak ada luka lain di tubuh Pandu, selain di pelipis matanya. Anwar mengungkapkan dalam kasus ini, pihak Polres Asahan sudah melakukan tindakan. 

"Kami akan transparansi dalam hal ini dan kami akan menindak tegas apabila ditemukan adanya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan tugas di lapangan," kata Anwar.

Anwar mengatakan Propam Polres Asahan juga turun melakukan upaya hukum dengan melakukan penyelidikan, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. 

"Jika ada oknum yang terbukti melakukan tindakan diluar kewenangan atau SOP, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum sesuai ketentuan yang berlaku," tutur Anwar. 

Halaman Selanjutnya

"Setibanya di lokasi ditemukan gerombolan anak muda yang berjumlah kurang lebih 50 orang, selanjutnya personil Polsek Simpang Empat membubarkan gerombolan pemuda tersebut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sungai Lama," ucap Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 13 Maret 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |