Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB
VIVA – Klaim Ukraina yang menyatakan berhasil mempertahankan sejumlah wilayah di front timur dan Oblast (Provinsi) Kursk di Rusia, ternyata salah. Hal ini dibantah oleh mantan presidennya sendiri, Petro Poroshenko.
Pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky kerap menyatakan keberhasilan militer Ukraina, dalam menghadapi gempuran pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) yang didukung pasukan Korea Utara (Korut).
Pada Januari 2025 lalu, Zelensky mengatakan unit militer Ukraina berhasil menghabisi sekitar 4.000 orang tentara Korut. Tak hanya itu, ia juga mengklaim hampir 16.000 tentara Rusia tewas sejak serangan ke Kursk dimulai pada Agustus 2024.
Apa yang dikatakan Zelensku justru dibantah oleh pendahulunya. Poroshenko, Presiden ke-5 Ukraina, mengungkap fakta sebaliknya. Menurutnya, situasi di garis depan pertempuran sangat kritis.
VIVA Militer: Tentara Ukraina terluka dalam pertempuran
VIVA Militer: Presiden Ukraina ke-5, Petro Poroshenko
Photo :
- REUTERS/Gleb Garanich
Kondisi pasukan Ukraina dinilai Poroshenko sangat parah, lantaran kekurangan suplai makanan dan amunisi. Sorotannya khusus di kota Chasiv Yar dan Kupyansk di Oblast Kharkiv, serta di daerah Kursk.
"Situasi di garis depan kritis, termasuk di daerah Pokrovsk, serta di Chasov Yar, Kupyansk, Daerah Kharkov, dan Kursk," ucap Poroshenko dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
"Angkatan Darat (Ukrana) membutuhkan uang, amunisi, dan sarana pertahanan," katanya dalam pidato di depan Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada).
Tak hanya itu, Poroshenko juga mengkritisi sikap Verkhovna Rada yang tidak fokus terhadap pasokan untuk militer Ukraina. Politisi Partai Solidaritas Eropa tersebut geram dengan tindakan parlemen yang malah mengurusi masalah sosial, pembangunan dan pemulihan industri energi.
VIVA Militer: Tentara Ukraina terluka akibat perang
Di sisi lain, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Jenderal Oleksanr Syrsky, dikabarkan secara intensif membahas situasi operasional dan strategis. Hal ini jadi bukti tekanan besar yang menghantam militer Ukraina.
Komando militer Ukraina bahkan harus memindahkan sejumlah pasukan yang berada di unit pertahanan udara, ke brigade infanteri. Selain itu, masalah besar yang harus dihadapi adalah gelombang desersi prajurit.
Halaman Selanjutnya
"Angkatan Darat (Ukrana) membutuhkan uang, amunisi, dan sarana pertahanan," katanya dalam pidato di depan Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada).