Tok! BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

4 hours ago 1

Rabu, 15 Januari 2025 - 14:48 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) memutuskan, untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Januari 2025. Dengan demikian, saat ini BI Rate ada di level 5,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rabu, 15 Januari 2025.

Perry menuturkan, dengan dilakukannya pemangkasan suku bunga acuan ini, maka suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 5 persen, dan suku bunga lending facility turun sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen.

Dia menegaskan, keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen. Kemudian terjaganya rupiah sesuai dengan fundamentalnya guna mengendalikan inflasi sesuai target, dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan Bank Indonesia akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasaranya dan nilai tukar yang sesuai fundamental, dengan tetap cermati ruang mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional," imbuhnya

Sebelumnya, Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky memproyeksikan Bank Indonesia akan kembali menahan BI Rate pada pertemuan awal tahun 2025.

"Kami berpendapat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan BI rate di level 6,00 persen pada Rapat Dewan Gubernur pertama di tahun 2025," ujar Riefky dalam laporannya Rabu, 15 Januari 2025. 

Riefky menjelaskan, penahanan suku bunga acuan ini dilakukan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah. Sebab, dalam beberapa pekan terakhir rupiah mengalami tekanan yang signifikan karena dorongan faktor eksternal.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Photo :

  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

"Salah satunya adalah ekspektasi akan kebijakan moneter yang lebih hati-hati dari the Fed, yang didorong oleh tekanan inflasi yang terus berlanjut di AS dan arah kebijakan pemerintahan Donald Trump yang akan datang," jelasnya. 

Akibat dari sentimen itu, Riefky mengatakan bahwa saat ini terdapat probabilitas sebesar 93,1 persen bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya, dan tidak berubah dalam waktu dekat. 

"Dinamika eksternal ini membuat Bank Indonesia tidak memiliki banyak fleksibilitas untuk memangkas suku bunga acuan dalam jangka pendek karena hal ini dapat memperburuk arus modal keluar dan semakin melemahkan rupiah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

"Kami berpendapat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan BI rate di level 6,00 persen pada Rapat Dewan Gubernur pertama di tahun 2025," ujar Riefky dalam laporannya Rabu, 15 Januari 2025. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |