Jakarta, VIVA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan koridor 1 Transjakarta rute Blok M - Kota tidak jadi ditutup. Alasannya, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta masih mengkaji terkait pola transportasi massal di Jakarta.
"Terkait isu penutupan koridor 1, kami sampaikan bahwa tidak ada penutupan koridor 1. Jadi, kita akan melakukan kajian komprehensif paralel," ujar Syafrin di Halte Cakra Selaras Wahana (CSW) TransJakarta, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025.
Syafrin menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan kajian terkait transportasi massal secara makro di Jakarta.
Sejauh ini, Pemprov DKI telah memiliki sejumlah kajian mengenai pola transportasi massal di Jakarta secara makro. Kajian tersebut, menurut Syafrin, akan dilanjutkan secara komprehensif dan paralel dengan pengembangan sistem transportasi di Jakarta.
Ilustrasi bus Transjakarta
Photo :
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
"Namun, demikian tentu untuk mempertajam kajian ini, kami akan melaksanakan kembali kajian yang komprehensif terkait dengan evaluasi seluruh layanan rute angkutan umum di Jakarta, pada tahun 2024-2025 dan kami harapkan secara keseluruhan, ini bisa memberikan rekomendasi yang komprehensif," katanya.
Mulai pembangunan MRT Jakarta fase 2A rute Bundaran HI-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029, MRT Jakarta fase 3 timur-barat Cikarang-Balaraja, hingga LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai yang nanti akan diteruskan ke layanan Dukuh Atas, yang terintegrasi secara utuh dengan semua angkutan umum massal Jakarta.
"Tahun ini kami akan melakukan kajian komprehensif, termasuk melakukan update terhadap kajian-kajian yang sebelumnya sudah dilakukan. Tentu kita akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sejalan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta menjadikan angkutan berbasis rel sebagai backbone layanan angkutan umum massal Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menjelaskan wacana penutupan koridor 1 Busway atau TransJakarta rute Blok M - Kota. Rute di koridor 1 akan mengalami penyesuaian untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.
"Sebagaimana kita tahu bahwa Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga dalam rencana induk itu nantinya ada yang namanya kita harus melakukan efisiensi pengelolaan dana PSO," kata Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.
Syafrin mengungkapkan, pihaknya melakukan kajian terhadap layanan angkutan umum masal. Hasilnya, kata dia, dana subsidi tersebut akan menjadi ganda karena ada rute Transjakarta koridor Blok M-Kota dan MRTJakarta rute Lebak Bulus-Kota. Ia menyebutkan, koridor 1 rute Blok M-Kota berhimpitan 100 persen dengan MRT Jakarta rute Lebak Bulus-Kota.
"Di mana berdasarkan hasil kajian terhadap layanan angkutan umum masal yang sifatnya paralel 100 persen, otomatis akan ada dua subsidi di sana contohnya Blok M-Kota itu sekarang dilayani oleh busway koridor 1, Kemudian nanti pada saat MRT fase 2 A selesai dari Bundaran HI sampai dengan Kota, otomatis layanan MRT itu akan full dari Lebak Bulus-Kota," kata Syafrin.
Maka itu, koridor Blok M-Kota akan dilakukan perubahan rute setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai hingga ke Kota.
"Sehingga akan ada layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota. Nah, oleh sebab itu untuk koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT fase 2 A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota, Insya Allah nanti itu akan operasional kita harapkan tahun 2029," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menjelaskan wacana penutupan koridor 1 Busway atau TransJakarta rute Blok M - Kota. Rute di koridor 1 akan mengalami penyesuaian untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.