Pentingnya Deteksi Dini Kelainan Jantung Bawaan pada Anak untuk Masa Depan Lebih Sehat

3 hours ago 2

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:16 WIB

Jakarta, VIVA – Kelainan Jantung Bawaan (KJB) merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan jantung janin selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mempengaruhi kualitas hidup anak. Di seluruh dunia, KJB menjadi salah satu kelainan kongenital yang paling umum terjadi, termasuk di Indonesia.

Menurut Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K), Ketua Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKA FKUI) dan Subspesialis Penyakit Jantung Anak Rumah Sakit Jantung Jakarta, kelainan jantung bawaan merupakan kelainan kongenital tersering dengan angka kejadian mencapai 8 hingga 10 bayi setiap 1000 kelahiran hidup. Scroll lebih lanjut ya.

"Di Indonesia, dengan total populasi sekitar 277.500.000 orang dan angka kelahiran sebesar 2,3 %, angka kejadian Kelainan Jantung Bawaan (KJB) mencapai 50 ribu kasus per tahun," ungkapnya.

Kelainan jantung bawaan ditandai dengan berbagai gejala klinis yang dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi anak. Beberapa gejala yang umum ditemui antara lain:
- Warna kulit tampak kebiruan (sianosis)
- Napas cepat dan sesak
- Mudah lelah saat beraktivitas
- Berat badan sulit naik
- Sering mengalami batuk dan pilek
- Kesulitan menyusu pada bayi
- Kejang akibat gangguan suplai oksigen ke otak

Kelainan jantung bawaan yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti gagal jantung, serangan biru, infeksi jantung, hingga kerusakan paru yang berpotensi membahayakan nyawa.

Dalam upaya menangani KJB, terdapat beberapa pendekatan medis yang dapat dilakukan, seperti bedah jantung, intervensi non-bedah, terapi obat-obatan, serta dukungan nutrisi yang baik. dr. Regina Marliau, SpBTKV, konsultan bedah jantung anak di Rumah Sakit Jantung Jakarta, menegaskan pentingnya operasi yang dilakukan pada waktu yang tepat guna meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.

“Operasi dengan indikasi dan saat yang tepat pada anak-anak kelainan jantung bawaan dapat membantu menyelamatkan hidupnya, menaikkan berat badan, mencegah dari timbulnya sesak dan batuk pilek berulang, serta mengembalikan fungsi tumbuh kembangnya,” jelasnya.

Namun, salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan kelainan jantung bawaan adalah biaya yang tinggi, yang sering kali menjadi hambatan bagi banyak keluarga dalam mendapatkan perawatan yang optimal.

Seminar Mengenal Kelainan Jantung Bawaan pada Anak-Anak

Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak dengan KJB, Nu Skin melalui program Southeast Asia’s Children's Heart Fund (SEACHF) telah berkontribusi sejak tahun 2010 dalam membantu anak-anak mendapatkan pengobatan yang diperlukan. General Manager Nu Skin Indonesia, Shita Laksmita, menjelaskan bahwa Nu Skin bekerja sama dengan Yayasan Jantung Anak Indonesia (YJAI) dalam pelaksanaannya.

“Sejak tahun 2010, Nu Skin berkomitmen untuk membantu anak-anak dengan kelainan jantung bawaan melalui program Southeast Asia’s Children’s Heart Fund (SEACHF),” kata Shita Laksmita. “Nu Skin bekerja sama dengan Yayasan Jantung Anak Indonesia (YJAI) dalam pelaksanaannya dan hingga saat ini telah membantu sekitar 1.070 anak di Indonesia menjalani operasi maupun intervensi non-bedah dengan dukungan program Children's Heart Fund.”

Dukungan terhadap program ini juga berasal dari para Brand Affiliate melalui program Donasi Komisi 1% yang sifatnya sukarela. Tahun 2025 ini, Nu Skin berkomitmen menyumbangkan Rp 2,2 miliar untuk membantu penanganan anak-anak dengan kelainan jantung bawaan di Indonesia.

Sebagai penutup acara seminar yang diselenggarakan oleh Nu Skin, perusahaan tersebut juga menyerahkan sumbangan berupa susu dan obat-obatan khusus senilai Rp 660 juta kepada anak-anak yang tergabung dalam Yayasan Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (YKKJB).

Halaman Selanjutnya

“Operasi dengan indikasi dan saat yang tepat pada anak-anak kelainan jantung bawaan dapat membantu menyelamatkan hidupnya, menaikkan berat badan, mencegah dari timbulnya sesak dan batuk pilek berulang, serta mengembalikan fungsi tumbuh kembangnya,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |