Jakarta, VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa gencatan senjata dengan Hamas di Gaza akan berakhir jika kelompok tersebut tidak membebaskan sandera yang ditawan paling lambat Sabtu siang.
Dalam sebuah pernyataan video setelah rapat kabinet keamanan, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan menghentikan gencatan senjata dan melanjutkan pertempuran sengit untuk mengalahkan Hamas jika sandera tidak dikembalikan tepat waktu.
"Jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami paling lambat Sabtu siang, gencatan senjata akan dihentikan dan tentara Israel akan kembali bertempur secara sengit hingga Hamas akhirnya dikalahkan," kata Netanyahu, dikutip dari Daily Sabah, Rabu, 12 Februari 2025.
VIVA Militer: Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant
Netanyahu juga menginstruksikan tentara Israel untuk memobilisasi pasukan di sekitar Jalur Gaza. Ancaman tersebut muncul setelah Hamas menyatakan akan menunda pembebasan sandera lebih lanjut karena klaim pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.
"Untuk memobilisasi pasukan di dalam dan sekitar Jalur Gaza," kata Netanyahu.
Hamas menuduh Israel melakukan penembakan terhadap warga sipil dan menahan bantuan yang ditujukan untuk warga Gaza yang mengungsi.
Pemerintah AS yang dipimpin oleh Donald Trump mendukung Israel dan menegaskan bahwa Hamas harus membebaskan semua sandera paling lambat tengah hari Sabtu, atau ia akan mendorong pembatalan gencatan senjata yang sudah berlaku sejak 19 Januari.
Meskipun ada ketegangan, seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menegaskan bahwa sandera hanya bisa dibebaskan jika kedua pihak menghormati kesepakatan gencatan senjata.
"Trump harus ingat bahwa ada kesepakatan yang harus dihormati oleh kedua belah pihak, dan ini adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali para tahanan (Israel). Bahasa ancaman tidak memiliki nilai dan hanya memperumit masalah," kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri.
Sementara itu, keluarga sandera Israel mendesak Netanyahu untuk mematuhi perjanjian agar nasib sandera tidak terabaikan.
Saat ini, masih ada 76 sandera Israel yang berada di Gaza, dengan lebih dari 35 di antaranya diyakini telah meninggal dunia.
Halaman Selanjutnya
Hamas menuduh Israel melakukan penembakan terhadap warga sipil dan menahan bantuan yang ditujukan untuk warga Gaza yang mengungsi.