Banda Aceh, VIVA – Gubernur Aceh Muzakir Manaf usai dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian langsung mengeluarkan kebijakan yaitu penghapusan sistem barcode bagi pengendara yang ingin mengisi BBM subsidi seluruh SPBU di Aceh.
Muzakir beralasan aturan barcode untuk isi BBM subsidi di SPBU itu membuat orang yang bepergian kewalahan. Dan keresahan itu sering disampaikan warga kepada dirinya.
"PR hari ini adalah SPBU di Aceh tidak ada istilah ada lagi barcode,"
"Ini satu masalah. Kadang-kadang orang mau bakar SPBU gara gara barcode itu. Maka saya ambil kesimpulan saya hapus barcode seluruh Aceh," ujar Muzakir Manaf dalam sambutannya usai dilantik jadi Gubernur Aceh, Rabu 12 Januari 2025
Ilustrasi SPBU Paloh Sukseskan BBM Satu Harga di Daerah Terluar
Photo :
- VIVA/Muhamad Solihin
Pernyataan itu juga ditegaskan kembali oleh Muzakir usai pelantikan. Kata dia, penghapusan sistem barcode itu mulai dilakukan hari ini.
"Sekarang (penghapusan barcode di SPBU)," ujarnya singkat.
Diketahui Aceh merupakan salah satu daerah dan pilot project di Indonesia yang ditunjuk Pertamina untuk menerapkan kebijakan penggunaan barcode pengisian BBM bersubsidi di SPBU, dan sudah berlaku sejak akhir 2022 lalu.
Untuk mendapat barcode tersebut masyarakat diwajibkan mendaftar nopol kendaraannya di aplikasi mypertamina untuk bisa menikmati BBM subsidi di SPBU.
Pengisian BBM subsidi pertalite pakai QR code
Program tersebut awalnya dinilai untuk menekan penyalahgunaan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan dan mengurangi antrean di SPBU.
Bagi kendaraan yang sudah mendaftar di jatah pengisiannya yaitu 120 liter per hari. Namun jika tidak menggunakan barcode, kendaraan tidak dilayani untuk mengisi BBM subsidi di SPBU.
Halaman Selanjutnya
Diketahui Aceh merupakan salah satu daerah dan pilot project di Indonesia yang ditunjuk Pertamina untuk menerapkan kebijakan penggunaan barcode pengisian BBM bersubsidi di SPBU, dan sudah berlaku sejak akhir 2022 lalu.