Menteri Ara Targetkan Renovasi 26 Juta Hunian Tak Layak di Program 3 Juta Rumah

3 hours ago 1

Rabu, 12 Februari 2025 - 15:32 WIB

Jakarta, VIVAMenteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara mengatakan, selain berfokus pada pembangunan rumah-rumah baru bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), program 3 juta rumah juga menyasar renovasi hingga sekitar 26 juta rumah tidak layak huni.

Hal itu diutarakan Ara usai menggelar rapat yang dihadiri oleh Komisi XI DPR RI, Gubernur Bank Indonesia, Menteri BUMN, BPI Danantara, sektor perbankan, BP Tapera, dan para stakeholder terkait lainnya di kantor Bank Indonesia pada Selasa malam, 11 Februari 2025.

Dia menambahkan, selain target merenovasi 26 juta rumah tidak layak huni, program 3 juta rumah ini juga berupaya mengatasi masalah backlog perumahan yang angkanya telah mencapai sekitar 9,9 juta unit rumah.

"Kemudian backlog sekitar 9,9 juta, dan rumah yang tidak layak huni yang harus kita renovasi dengan segera dan masif itu sekitar 25-26 juta (unit rumah)," kata Menteri Ara dikutip Rabu, 12 Februari 2025.

Kompleks perumahan (foto ilustrasi)

Mengenai peruntukan dari pembangunan 3 juta rumah itu, Ara menjelaskan bahwa nantinya rumah-rumah baru yang akan dibangun itu bakal diperuntukkan untuk perumahan komersial dan rumah subsidi.

Dia mengakui, pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan dalam program 3 juta rumah ini memang sangat banyak. Terlebih, dengan adanya langkah efisiensi anggaran, Ara menegaskan bahwa kolaborasi antar stakeholder sangat penting guna mencapai target 3 juta rumah tersebut.

Sebab, apabila kolaborasi serupa dapat dilakukan saat menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digeber di era pasca lCOVID-19, maka Ara meyakini bahwa hal itu juga akan bisa diterapkan dalam program 3 juta rumah ini.

"Jadi memang PR kita banyak. Dengan kondisi yang ada, saya pikir ini kolaborasi yang konkret lah. Boleh kita katakan Pak, Bismillahirrahmanirrahim, ini juga suatu sejarah untuk bisa bekerja sama dengan situasi ini," kata Ara.

"Kita waktu COVID-19 kan ada (program) PEN ya Pak. Lalu dalam situasi seperti sekarang kita juga bisa melakukan suatu kerja sama yang baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Sebab, apabila kolaborasi serupa dapat dilakukan saat menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digeber di era pasca lCOVID-19, maka Ara meyakini bahwa hal itu juga akan bisa diterapkan dalam program 3 juta rumah ini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |