Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHS) melesat 1,74 persen atau 113,78 poin pada akhir penutupan perdagangan, Rabu, 12 Februari 2025. IHSG ditutup di level 6.645,77 disusul kenaikan sejumlah emiten saham.
Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, pergerakan IHSG terpantau berada dalam rentang area 6.537-6.646. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 10,83 triliun.
"Secara teknikal, terdapat penyempitan negative slope seiring dengan pembentukan Golden Cross pada indikator Stochastic RSI pada oversold area," ulas Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Lonjakan ditopang menguatnya seluruh sektor saham. Sektor infrastruktur melejit 2,90 persen diikuti peningkatan sektor kesehatan sebesar 2,23 persen dan sektor teknologi menguat 1,17 persen.
CGS International Sekuritas melaporkan beberapa saham yang berhasil menorehkan kenaikan pesat di akhir sesi perdagangan diantaranya:
J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
Saham PSAB melejit 6.86 persen dan ditutup di level 278 setelah sempat menguat 6.81 persen selama sesi perdagangan berlangsung. Penguatan dipengaruhi katalis berlanjutnya penguatan harga emas seiring dengan pengenaan tarif resiprokal yang berlangsung mendorong permintaan aset safe haven.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Saham EMTK menyusul kenaikan 3,45 persen menjadi 600. CGS International menguat dipicu kabar anak usaha Emtek, Superbank, yang sedang mempertimbangkan penawaran perdana saham (IPO) yang mengincar dana senilai US$ 200-300 juta.
PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
Saham ACES meningkat 1.99 persen ke level 770. Katalis lonjakan saham ACES karena berlanjurnya kebijakan populis pemerintah yang diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat dan minat belanja yang berpotensi menguntungkan perseroan.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Saham PGAS menorehkan lompatan harga 0,59 persen hingga menyentuh area 1.640. Kenaikan saham PGAS ditopang keputusan pemerintah yang menaikkan harga jual gas bumi tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor menjadi US$6.5 per MMBtu dari sebelumnya US$6 per MMBtu.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
Matahari Department Store
Saham ritel Matahari meningkat 0,32 persen menjadi 1.550. Katalis peningkatan saham LPPF karena berlanjutnya kebijakan populis pemerintah yang diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat dan minat belanja yang berpotensi menguntungkan perseroan.
Halaman Selanjutnya
Saham PSAB melejit 6.86 persen dan ditutup di level 278 setelah sempat menguat 6.81 persen selama sesi perdagangan berlangsung. Penguatan dipengaruhi katalis berlanjutnya penguatan harga emas seiring dengan pengenaan tarif resiprokal yang berlangsung mendorong permintaan aset safe haven.