Orang yang Tak Punya Postingan di Instagram Memiliki 9 Ciri Ini Berdasarkan Psikologi

3 hours ago 1

Jakarta, VIVA – Era digital yang serba terkoneksi seperti Instagram, telah menjadi platform utama bagi banyak orang untuk berbagi potongan kehidupan mereka. 

Mulai dari momen bahagia, pencapaian, hingga keseharian yang dikurasi dengan apik, media sosial ini menjadi cerminan eksistensi di dunia maya.

Namun, ada sekelompok individu yang justru memilih untuk tidak memiliki jejak digital sama sekali. Mereka memiliki akun Instagram, tetapi tanpa satu pun unggahan. 

Fenomena ini sering memunculkan rasa penasaran. Apakah mereka sengaja menghindari eksposur media sosial? Apakah mereka lebih bahagia tanpa tekanan sosial dari dunia maya? Atau justru mereka memiliki alasan psikologis tertentu?

Dilansir dari The Conversation, Medium, dan Psychology Today, berikut beberapa ciri kepribadian orang yang tidak memiliki postingan di Instagram, menurut perspektif psikologi:

1. Menghargai Privasi dan Kemandirian

Beberapa individu memiliki batasan yang kuat terhadap privasi mereka. Mereka merasa tidak perlu membagikan kehidupan pribadi dengan publik dan lebih nyaman menjaga momen-momen spesial untuk diri sendiri atau lingkaran terdekat. 

Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, individu yang lebih menghargai privasi cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

2. Fokus pada Kehidupan Nyata

Daripada sibuk mengabadikan setiap momen untuk media sosial, mereka lebih memilih untuk benar-benar hadir dalam kehidupan nyata. Sebuah studi dari American Psychological Association menyebutkan bahwa orang yang tidak aktif di media sosial cenderung memiliki keseimbangan kehidupan yang lebih baik dan lebih menikmati interaksi tatap muka.

3. Tidak Terpengaruh Tren dan Punya Pandangan Kritis terhadap Media Sosial

Mereka tidak merasa perlu mengikuti standar estetika atau tren yang viral di media sosial. Mereka memiliki pandangan kritis terhadap bagaimana media sosial membentuk realitas yang sering kali tidak autentik. 

Menurut Dr. Jean Twenge, seorang psikolog dari San Diego State University, orang yang tidak terpengaruh oleh media sosial cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah karena tidak mengalami tekanan sosial untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka.

4. Lebih Bahagia dan Tidak Bergantung pada Validasi Online

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakpuasan hidup. Orang yang memilih untuk tidak aktif di Instagram mungkin merasa lebih bahagia karena tidak terjebak dalam lingkaran perbandingan sosial yang melelahkan. 

Riset dari University of Pennsylvania menemukan bahwa membatasi penggunaan media sosial dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi secara signifikan.

5. Memiliki Hobi dan Minat di Luar Dunia Digital

Mereka yang tidak memposting di Instagram sering kali memiliki kesibukan lain yang lebih mereka prioritaskan, seperti membaca, berolahraga, seni, atau kegiatan lain yang tidak memerlukan eksposur digital. 

Sebuah laporan dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa individu yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia nyata memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.

6. Lebih Produktif dalam Kehidupan Sehari-hari

Tanpa distraksi dari media sosial, mereka lebih mudah fokus pada pekerjaan, studi, atau aktivitas produktif lainnya. 

Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa orang yang lebih jarang menggunakan media sosial cenderung lebih produktif dan memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik.

7. Menghargai Hubungan yang Lebih Dalam dan Bermakna

Menurut The Conversation, individu yang tidak aktif di media sosial lebih memilih membangun hubungan yang mendalam dengan orang-orang terdekat dibandingkan sekadar mengumpulkan pengikut atau berinteraksi secara dangkal di dunia maya. 

Mereka lebih suka menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman tanpa perlu mengunggahnya ke media sosial.

8. Menghindari Drama dan Konflik Media Sosial

Mereka yang tidak aktif di Instagram cenderung lebih tenang karena tidak terlibat dalam drama atau konflik yang sering terjadi di media sosial. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, paparan terhadap konflik di media sosial dapat meningkatkan tingkat stres dan menurunkan kebahagiaan secara keseluruhan.

9. Merasa Cukup dengan Kehidupan yang Dimiliki

Orang yang tidak memiliki postingan di Instagram mungkin merasa sudah cukup puas dengan kehidupan mereka dan tidak merasa perlu mendapatkan validasi dari orang lain melalui media sosial. 

Sebuah studi dari University of Oxford menemukan bahwa individu yang memiliki rasa syukur dan kepuasan dalam hidup mereka cenderung lebih jarang terlibat dalam media sosial.

Kesimpulan

Tidak memiliki postingan di Instagram bukan berarti seseorang aneh, anti-sosial, atau tidak gaul. Mereka hanya memiliki prioritas dan nilai-nilai yang berbeda.

Beberapa orang memang merasa lebih bahagia tanpa tekanan media sosial, lebih fokus pada kehidupan nyata, dan lebih menghargai hubungan yang mendalam dibandingkan sekadar eksistensi di dunia maya.

Kelompok ini menilai kebahagiaan tidak ditentukan oleh seberapa banyak likes atau followers yang dimiliki, melainkan oleh bagaimana Anda menikmati hidup dengan cara yang paling nyaman bagi Anda.

Halaman Selanjutnya

Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, individu yang lebih menghargai privasi cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |