Jakarta, VIVA – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mulai berdampak pada sejumlah pegawai sipil, termasuk mereka yang bekerja di media milik negara, seperti TVRI dan RRI. Salah satu kisah pilu datang dari seorang karyawan TVRI yang harus kehilangan pekerjaannya akibat kebijakan ini.
Kisahnya viral setelah diunggah oleh akun Instagram @arya_embun.id. Dalam video tersebut, pria yang tak disebutkan namanya itu berpamitan kepada anak dan istrinya sebelum berangkat kerja untuk berpamitan.
"Meninggalkan pekerjaan di TVRI, karena anggarannya dipirit (dipangkas)," kata pria itu dalam video, seperti dikutip pada Rabu, 12 Februari 2025.
Dia pun berpamitan dengan anaknya yang masih kecil. "Doain bapakmu ya..." ujarnya dengan nada penuh haru.
Meski menghadapi situasi sulit, dia tetap berusaha tegar dan meyakinkan keluarganya, bahwa rezeki akan datang dari berbagai arah. "Santai saja, tenang dengan rencananya Gusti Allah. Rezeki tidak hanya datang dari satu arah, rezeki bisa datang dari berbagai arah," katanya sambil memeluk istrinya yang menangis.
"Pasti nanti ada keindahan.." sambungnya lagi.
Setibanya di kantor, dia lalu berpamitan kepada rekan-rekannya yang masih bertahan, termasuk para pekerja kantin. "Maaf ya kalau ada salah," ungkapnya pada salah satu rekan kerjanya.
Unggahan video ini sontak menuai banyak reaksi dari netizen. Termasuk, akun yang membagikan video tersebut.
"Harusnya kalau untuk efisiensi anggaran negara, harusnya tunjangan-tunjangan DPR RI, DPRD, Menteri, pejabat-pejabat mereka gaji dan tunjangannya besar, belum lagi direksi-direksi BUMN. Pengurangan sedikit buat mereka tidak terlalu berdampak, tapi kalau untuk staf, kalau ada PHK sangat terdampak," tulis akun tersebut.
"Bener ya mas, gak ada yang gratis.. anaknya dikasih makan gratis tapi gaji bapaknya dipangkas," komentar netizen.
"Janji menciptakan lapangan kerja, malah menciptakan lapangan pengangguran," tulis yang lainnya.
"Gimana ini pak @prabowo, anaknya dapat makan siang aja gratis, tapi ortunya dirumahkan," kata netizen lain menyindir kebijakan pemerintah.
Tak sedikit pula yang memberikan dukungan moral bagi mereka yang terdampak kebijakan ini. "Semangat untuk pejuang keluarga," kata netizen.
"Anaknya dikasih makan gratis, bapaknya di-PHK.. Miris sekali," komentar netizen.
Halaman Selanjutnya
"Harusnya kalau untuk efisiensi anggaran negara, harusnya tunjangan-tunjangan DPR RI, DPRD, Menteri, pejabat-pejabat mereka gaji dan tunjangannya besar, belum lagi direksi-direksi BUMN. Pengurangan sedikit buat mereka tidak terlalu berdampak, tapi kalau untuk staf, kalau ada PHK sangat terdampak," tulis akun tersebut.