Begini Kondisi 3 WNI Korban Penembakan di Malaysia yang Selamat

2 hours ago 1

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:22 WIB

Deliserdang, VIVA – Tiga korban selamat dalam peristiwa penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia. Dua korban dinyatakan sembuh dan satu korban masih perawatan serta kondisinya terus membaik.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha di Bandara Kualanamu International Airport, Kabupaten Deliserdang pada Selasa sore, 11 Februari 2025.

"Untuk tiga yang lain, dua korban berinisial H dan MZ sudah dinyatakan sembuh, sedang dilakukan pemeriksaan oleh polisi diraja Malaysia," kata Judha dikutip pada Rabu, 12 Februari 2025.

Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :

  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Judha mengungkapkan satu korban masih dalam perawatan di rumah sakit Malaysia, tapi kondisi korban tersebut terus berkembang dengan baik.

"Dan satu lagi MH asal Aceh sudah semakin membaik dan sudah sadar. Namun, perlu perawatan di rumah sakit yang di sana," ucap Judha. 

Judha mengatakan antara korban yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) saat menumpang kapal dalam insiden penembakan itu. Mereka tidak saling kenal dan baru bertemu di kapal tersebut. 

"Antara korban ini tidak saling mengenal dan mereka baru bertemu saat menaikkan kapal," tutur Judha. 

Pasca penembakan di Perairan Tanjung Selangor, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025, lalu. Judha mengatakan pihaknya meminta kepada pihak Malaysia untuk melakukan investigasi peristiwa penembakan tersebut, untuk memberikan keadilan kepada korban.

"Kita juga meminta agar dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap insiden ini, termasuk apa tindakan dilakukan aparat agensi apakah sudah sesuai prosedur, atau apakah ada kemungkinan kekuatan yang berlebihan," jelas Judha.

Judha mengungkapkan dalam penanganan korban tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, melayangkan diplomatik untuk meminta akses pendampingan kepada seluruh korban.

"Yang mana, sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur, kita sudah melayangkan nota diplomatik kepada Pemerintah Indonesia, yang meminta akses pendampingan dan konsuleran kepada WNI kita," jelas Judha.

Untuk diketahui, korban penembakan APMM di Malaysia, berjumlah 5 orang. Namun, korban tewas berjumlah dua orang. Korban tewas pertama bernama Basri merupakan warga Riau, dan korban terakhir yang sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Malaysia.

Kedua, korban meninggal dunia bernama Victor Maruli Tua Simaremare, merupakan warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Halaman Selanjutnya

"Antara korban ini tidak saling mengenal dan mereka baru bertemu saat menaikkan kapal," tutur Judha. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |