Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.354 Triliun, BRI Cetak Laba Bersih Rp 60,64 Triliun di 2024

2 hours ago 1

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:12 WIB

Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI, Sunarso, melaporkan laba bersih sebesar Rp 60,64 triliun di tahun 2024, atau tumbuh 0,39 persen secara secara year-on-year (yoy) dibandingkan laba 2023 yang sebesar Rp 60,4 triliun.

"Terungkap bahwa laba BRI selama satu tahun 2024 mencapai Rp 60,64 triliun," kata Sunarso dalam telekonferensi pers, Rabu, 12 Februari 2025.

Dia menambahkan, penyaluran kredit di sepanjang 2024 mencapai sebesar Rp 1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97 persen (yoy), dimana seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif. Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tercatat mencapai Rp 184,98 triliun, yang mencakup hingga sebanyak 4 juta pelaku UMKM.

Namun, Sunarso menekankan bahwa penyaluran kredit bagi UMKM masih mendominasi hingga 82 persen, dari total penyaluran kredit BRI di sepanjang tahun lalu. "Dari Rp 1.354,64 triliun itu sebesar Rp 1.110 triliunnya telah disalurkan kepada UMKM. Jadi jumlah nasabah yang diberikan kredit oleh BRI itu sangat besar," ujarnya.

Dirut Bank Rakyat Indonesia, Sunarso.

Selain itu, di sepanjang 2024 BRI juga berhasil memperbaiki rasio Non-Performing Loan (NPL), dari level 2,95 persen di tahun 2023 menjadi 2,78 persen pada akhir tahun 2024. Hal itu seiring persiapan pencadangan yang dinilai lebih dari cukup, dengan NPL coverage rasio mencapai sebesar 215 persen.

Dengan demikian, BRI sudah menaruh biaya untuk pencadangan apabila nantinya ada NPL yang tidak bisa ditagih, supaya BRI tetap bisa membayar deposito, tabungan, dan giro nasabah simpanan. "Artinya, lebih dari 2 kali NPL itu sudah kita cadangkan," kata Sunarso.

Sementara pertumbuhan aset juga dilaporkan tumbuh 1,42 persen (yoy) menjadi Rp 1.993 triliun, yang ditopang oleh penyaluran kredit yang selektif, berkualitas, dan tetap fokus pada segmen UMKM.

Untuk likuiditas dan permodalan, Sunarso melaporkan bahwa rasio Loan to Deposit (LDR) BRI berada di level 88,85 persen, yang berarti dalam kondisi yang sangat sehat karena masih di bawah 92 persen. Sementara rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR) yakni sebesar 26,63 persen.

"Kinerja BRI pada tahun 2024 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang kita kelola dengan cara yang sangat memadai, dan didukung dengan permodalan yang sangat kuat," ujarnya.

Diketahui, sepanjang 2024 BRI juga berhasil menghimpun dana masyarakat alias Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.365 triliun, yang didominasi oleh dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 67,3 persen setara dengan Rp 919 triliun. Hingga akhir 2024, jumlah pengguna layanan aplikasi BRIMO juga tumbuh 22 persen menjadi 39 juta pengguna, dengan volume transaksi yang diproses naik 34,57 persen menjadi Rp 5.596 triliun.

Halaman Selanjutnya

Sementara pertumbuhan aset juga dilaporkan tumbuh 1,42 persen (yoy) menjadi Rp 1.993 triliun, yang ditopang oleh penyaluran kredit yang selektif, berkualitas, dan tetap fokus pada segmen UMKM.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |