1 week ago
6
Jakarta, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan, hingga September 2024, telah mengoperasikan 220 kapal yang melayani 311 lintasan di seluruh Indonesia, dengan 208 lintasan di antaranya merupakan jalur perintis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah terpencil.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan, melalui layanan ini, ASDP telah mendukung mobilitas lebih dari 779.000 penumpang dan 722.000 unit kendaraan logistik.
"Dan menjadikan ASDP sebagai penggerak utama transportasi di wilayah dengan keterbatasan infrastruktur," kata Shelvy dalam keterangannya, Senin, 11 November 2024.
Dia menegaskan, sebagai BUMN, ASDP tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk membangun konektivitas yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.
[dok. Humas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero )]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Kami meyakini bahwa menghadirkan akses transportasi hingga ke pelosok negeri adalah salah satu bentuk kontribusi nyata ASDP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Karenanya, dengan mengusung semangat memperingati Hari Pahlawan, Shelvy menegaskan komitmen ASDP untuk terus hadir sebagai penyedia layanan transportasi yang merata dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
Dia memastikan, ASDP tidak hanya berfokus pada layanan di kota besar dan pusat ekonomi, tetapi juga berperan strategis sebagai penyedia akses penyeberangan di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Langkah ini bukan hanya bagian dari tanggung jawab sosial, namun juga upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok negeri.
Ilustrasi ASDP
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Peran ASDP sebagai penghubung utama dalam mobilitas masyarakat di wilayah kepulauan, menurut Shelvy telah membuktikan pentingnya akses transportasi untuk membangun konektivitas nasional.
"ASDP berperan aktif sebagai agent of change dan agent of development, berupaya menghadirkan kesempatan dan layanan yang setara di setiap daerah," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Dia memastikan, ASDP tidak hanya berfokus pada layanan di kota besar dan pusat ekonomi, tetapi juga berperan strategis sebagai penyedia akses penyeberangan di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Langkah ini bukan hanya bagian dari tanggung jawab sosial, namun juga upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok negeri.
