Banyak Ibu Hamil dan Balita Menderita Anemia, Yuk Deteksi Dini Pakai Kalkulator Zat Besi

3 hours ago 1

Kamis, 13 Februari 2025 - 20:12 WIB

Bogor, VIVA – Ibu hamil dan anak hingga usia 5 tahun adalah kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensi besi. Data menunjukkan bahwa 3 dari 10 (28 persen) ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. 

Selain pada ibu hamil, sekitar 1 dari 4 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun juga mengalami anemia. Masih tingginya prevalensi anemia, disebabkan pola makan yang masih kurang asupan zat besi harian. Terlebih lagi data menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada lebih dari 400-an ibu hamil dan ibu menyusui menunjukkan rata-rata konsumsi asupan zat besi hanya 44 persen dan 63 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan. 

Melihat fakta ini, penting untuk menjadi perhatian serius, bahwa kondisi anemia baik pada ibu maupun pada anak dapat berisiko menyebabkan stunting yang dapat menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal anak, sehingga bisa mengancam terwujudnya Generasi Emas 2045.

Maka dari itu, penting melakukan skrining faktor risiko dalam setiap pelayanan kesehatan sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini, terutama bagi bidan sebagai garda terdepan yang memiliki peran sentral dalam upaya pencegahan dan deteksi dini masalah anemia defisiensi besi bagi ibu dan anak.

Melihat hal tersebut, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang didukung oleh e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia melalui Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi. Program ini sendiri sudah dimulai sejak 1 Februari 2025 secara serentak di seluruh Indonesia, yang kemudian diadakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 13 Februari 2025. 

"Gerakan ini menjadi sangat penting dalam intervensi dini pencegahan kasus anemia, terutama sebelum gejala yang signifikan muncul dan menyebabkan berbagai masalah yang serius bagi ibu dan anak di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, zat besi berperan penting mendukung kesehatan ibu dan anak," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM dalam keterangannya, dikutip VIVA.

Ade menjelaskan bahwa zat besi sangat penting bagi ibu hamil dan ibu menyusui  karena adanya peningkatan volume darah selama kehamilan untuk pembentukan plasenta, janin serta cadangan zat besi dalam ASI. Bahkan pada anak-anak, zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk proses tumbuh kembang. Sebab, zat besi yang cukup dapat mendukung peningkatan memori, fokus dan kecerdasan anak.

"Untuk itu, pentingnya memastikan kecukupan zat besi pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak untuk cegah anemia. Sebab, jika dibiarkan, kondisi anemia defisiensi besi akan menghambat tumbuh kembang optimal anak, bahkan dapat menjadi penyebab risiko stunting. Sama halnya dengan kondisi anemia defisiensi besi pada ibu yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat berdampak pada tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan," jelasnya.

Selain itu, untuk mempermudah dalam proses skrining, bidan juga mengupayakan kebermanfaatan aplikasi e-Nutri. e-Nutri merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia dalam pelayanan kesehatan harian. 

Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi untuk mendukung profesionalisme bidan, mulai dari informasi ilmiah terbaru dan materi pelatihan yang relevan, fitur konsultasi dengan ahli serta fitur komunikasi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasi dengan bidan di seluruh Indonesia. Untuk mendukung peran bidan dalam melakukan skrining anemia defisiensi besi, e-Nutri juga telah dilengkapi dengan Kalkulator Zat Besi. 

Kalkulator Zat Besi merupakan alat bantu skrining faktor risiko untuk anak (usia 6 bulan – 6 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui. Alat skrining ini berbasis kuesioner yang terdiri dari 7-10 pertanyaan sederhana terkait pemantauan asupan makanan harian yang kaya akan zat besi dan hanya membutuhkan waktu selama 3 menit untuk mengetahui faktor risiko anemia defisiensi besi. 

Melalui Kalkulator Zat Besi, deteksi dan intervensi dini dengan pemberian nutrisi tinggi zat besi, serta edukasi terhadap pentingnya asupan zat besi ini dapat menjadi referensi pemantauan bagi pelayanan kesehatan seperti bidan yang untuk skrining risiko anemia berikutnya. 

Halaman Selanjutnya

Ade menjelaskan bahwa zat besi sangat penting bagi ibu hamil dan ibu menyusui  karena adanya peningkatan volume darah selama kehamilan untuk pembentukan plasenta, janin serta cadangan zat besi dalam ASI. Bahkan pada anak-anak, zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk proses tumbuh kembang. Sebab, zat besi yang cukup dapat mendukung peningkatan memori, fokus dan kecerdasan anak.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |