Bencana Tanah Gerak di Pasuruan: 47 Rumah Rusak, 176 Orang Mengungsi

3 hours ago 1

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:33 WIB

Pasuruan, VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan mencatat ada 47 rumah warga yang terdampak tanah gerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, 16 rumah diantaranya dalam kondisi rusak berat dan 176 jiwa mengungsi sejak Selasa malam, 28 Januari 2025.

Diketahui, fenomena tanah bergera di Desa Cowek ini terjadi pada Selasa, dan dari pantauan tanah terus bergerak secara berkala sehingga membuat ratusan warga resah dan terpaksa mengungsi.

Merespons kejadian itu, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis, serta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim turun meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, 30 Januari 2025.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau bencana tanah gerak di Pasuruan

Pj Gubernur melihat langsung retakan tanah dan bangunan rumah yang terdampak di Dusun Sempu, Desa Cowek. Adhy menyatakan bersama pihak terkait akan segera melakukan asesmen terhadap wilayah Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan yang terdampak bencana tanah bergerak demi jamin keselamatan warga.

"Kami akan bekerja sama dengan tim ahli dari Departemen Geomatika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya guna mendalami apakah wilayah terdampak tanah gerak masih bisa ditinggali atau harus ditinggalkan," kata Adhy.

Menurutnya, jika data dari tim ahli menunjukkan kontur tanah di wilayah tersebut tidak aman untuk ditinggali, maka opsi yang akan diambil pemerintah adalah dengan merelokasi seluruh warga ke tempat yang lebih aman.

"Ini dapat dilakukan dengan skema Pemkab Pasuruan akan menyediakan lahan di tempat yang aman, kemudian Pemprov Jatim akan membantu pembangunan rumah warga serta seluruh fasilitas umum lainnya sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku," ujarnya

Rumah di Purwodadi Pasuruan Jatim retak karena tanah bergerak

Pada kesempatan tersebut, Adhy turut memberikan bantuan kedaruratan bagi 176 warga dari 47 kepala keluarga yang terdampak dan mengungsi di posko pengungsian. 

Bantuan tersebut berupa makanan cepat saji serta obat-obatan dan kebutuhan mendasar lainnya.

Adhy meminta masyarakat untuk terus waspada sembari menunggu hasil asesmen dari tim ahli sehingga proses mitigasi dan mengambil langkah selanjutnya.

"Yang terpenting warga yang terdampak terpenuhi kebutuhan dasarnya," kata Adhy.

Sementara itu, Tim BPBD Jatim sedang melakukan pengukuran mikrotremor untuk menganalisis potensi gerakan tanah di lima titik lokasi kejadian. 

Pengukuran ini akan diperluas ke 10 titik lain pada Jumat, 31 Januari 2025, dengan dilengkapi foto udara guna mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai kondisi tanah di kawasan terdampak.

Halaman Selanjutnya

Source : BPBD Jatim

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |