Debat Kedua Pilkada Jakarta, 3 Cagub Adu Strategi untuk Ramaikan Kembali Pasar Tanah Abang

3 weeks ago 22

Senin, 28 Oktober 2024 - 04:18 WIB

Jakarta, VIVA – Debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 digelar di Beach City Internasional Stadium (BCIS), Jakarta Utara, Minggu, 27 Oktober 2024 malam.

Debat diikuti tiga pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yaitu pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 02 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, paslon nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno. 

Dalam debat tersebut, ketiga cagub mendapat pertanyaan dari panelis tentang strategi mereka untuk bisa meramaikan kembali Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat yang lesu menyusul meningkatnya tren belanja daring (online).

Debat kedua Pilkada Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2024.

Photo :

  • VIVA.co.id/ Zendy Pradana

Berdasarkan riset Populix tahun 2023, sebanyak 58 persen konsumen lebih memilih belanja daring yang berdampak pada penurunan pengunjung dan omzet pedagang di pasar tradisional di Jakarta, termasuk Pasar Tanah Abang.

Lantas bagaimana strategi para paslon?

Paslon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyatakan akan menggelar festival untuk mempromosikan Pasar Tanah Abang di dunia internasional.
 
Salah satu visi pasangan RIDO adalah membuat kota Jakarta sebagai kota festival dan untuk mempromosikan Pasar Tanah Abang bisa dibuat Festival Tanah Abang secara internasional. "Meramaikan secara mingguan, bulanan dan tahunan sehingga aktivitas fisik manusia bisa datang lagi ke sana," kata Ridwan Kamil.

Ia juga akan menghidupkan area kosong di Pasar Tanah Abang agar bisa menjadi hunian baru, khususnya untuk Generasi Z guna meramaikan pasar terbesar di Asia Tenggara itu.
 
"Di atasnya ada hunian sehingga Generasi Z dan anak Tanah Abang bisa tetap tinggal di pusat kota dan meramaikan Pasar Tanah Abang," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
 
Cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun menilai apa yang dirasakan pedagang di Pasar Tanah Abang saat ini akibat dari pandemi COVID-19. Jika tidak ada pandemi, maka ekonomi para pedagang akan terbang tinggi.
 
Ia pun mempromosikan Program Getok Tular Adab sebagai solusi untuk mengatasi lesunya ekonomi pedagang busana dan pakaian di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. "Kami siapkan solusi melalui Program Getok Tular Adab," kata Dharma.
 
Menurut pasangan Cawagub Kun Wardana itu, program tersebut akan menjawab semua masalah karena bisa saja pedagang akan bekerja dari rumah dengan mengisi aplikasi pada sistem "blockchain".

Sementara Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan perlu adanya promosi yang lebih kuat dan perbaikan pemasaran untuk meningkatkan kembali pamor Pasar Tanah Abang.

Ia menjabarkan setidaknya ada tiga program yang akan dilakukan, yakni memperkuat promosi produk lokal agar bisa bertarung dan bersaing di global.
 
Selanjutnya, memberikan pelatihan kepada pedagang soal pengemasan dan pemasaran dan memperkuat permodalan bagi para pedagang Pasar Tanah Abang.
 
"Kami telah menyiapkan Rp300 miliar untuk membantu permodalan bagi para pedagang yang ada di Tanah Abang, terutama untuk pedagang menengah ke bawah," katanya. (Antara)

Halaman Selanjutnya

Ia juga akan menghidupkan area kosong di Pasar Tanah Abang agar bisa menjadi hunian baru, khususnya untuk Generasi Z guna meramaikan pasar terbesar di Asia Tenggara itu. "Di atasnya ada hunian sehingga Generasi Z dan anak Tanah Abang bisa tetap tinggal di pusat kota dan meramaikan Pasar Tanah Abang," kata Kang Emil, sapaan akrabnya. Cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun menilai apa yang dirasakan pedagang di Pasar Tanah Abang saat ini akibat dari pandemi COVID-19. Jika tidak ada pandemi, maka ekonomi para pedagang akan terbang tinggi. Ia pun mempromosikan Program Getok Tular Adab sebagai solusi untuk mengatasi lesunya ekonomi pedagang busana dan pakaian di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. "Kami siapkan solusi melalui Program Getok Tular Adab," kata Dharma. Menurut pasangan Cawagub Kun Wardana itu, program tersebut akan menjawab semua masalah karena bisa saja pedagang akan bekerja dari rumah dengan mengisi aplikasi pada sistem "blockchain".

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |